Tempat & Tanggal Lahir
Malang, Jawa Timur, Indonesia, 1 Januari 1970
Karir
- Anggota Dewan Penasihat Gedung Putih (2015)
Detail Tokoh
Ima Matul Maisaroh adalah seorang wanita asal Desa Gondanglegi, Malang, Jawa Timur. Ia akan berpidato di depan puluhan ribu delegasi dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar di Philadelphia, Pennsylvania, AS, 26 Juli 2016.
Ima lahir dan dibesarkan di Indonesia. Ketika dia beranjak remaja, dia mendapat tawaran untuk bekerja di Amerika Serikat. Seorang perekrut tenaga kerja mengatakan semua keperluan Ima akan diurus, mulai dari paspor, visa, dan tiket. Ima dijanjikan akan diberikan gaji sebesar 150 dollar AS per bulan.
Namun ketika tiba di Amerika Serikat, tepatnya di Los Angeles, Ima mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak menyenangkan. Setibanya di Los Angeles, paspor dan dokumen Ima ditahan. Hampir setiap hari, Ima menjalani siksaan dan pukulan dari majikannya, seorang warga keturunan yang berprofesi sebagai interior designer. Ima selalu mendapat tamparan dan pukulan apabila melakukan kesalahan, bahkan kesalahan kecil.
Pada tahun 2000, perempuan desa ini nekat menyisipkan sebuah notes kecil berisi ‘Permintaan Tolong’ kepada seorang penjaga bayi yang merupakan tetangganya. Tetangga inilah yang menolong Ima melarikan diri dari rumah majikannya dan mengantarkannya ke kantor CAST. Setelah beberapa bulan tinggal di rumah penampungan kaum gelandangan, Ima pun akhirnya bisa tinggal di rumah layak dan bekerja di CAST.
Singkat cerita, majikannya memberi tiket pesawat pulang ke Tanah Air dan berjanji mengirim gajinya setelah Ima tiba di Malang. Namun, gaji tersebut tidak pernah dibayar karena Ima tidak pernah pulang.
Pada 2012, perempuan yang kini berusia 33 tahun itu ditunjuk menjadi staf CAST sebagai koordinator korban perbudakan dan perdagangan manusia.
Tiga tahun kemudian, tepatnya pada Desember 2015, Ima diangkat menjadi anggota Dewan Penasihat Gedung Putih bersama 10 orang lainnya. Ia ditunjuk sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat untuk Perdagangan Manusia bagi Presiden Barack Obama.
Ia ditugaskan untuk memberi saran dan masukan yang berguna bagi presiden ke-44 AS itu untuk memberantas perdagangan manusia. Tercatat sekitar 40–45 ribu orang menjadi korban perdagangan manusia di AS. Bersama tiga anggota lainnya, Ima Matul dipercaya menangani dua dari lima masalah utama perdagangan manusia.
