Tempat & Tanggal Lahir
Bangkalan, Jawa Timur, Indonesia, 11 Mei 1969
Karir
- Anggota DPR RI
Pendidikan
- UNAIR (2012)
Detail Tokoh
Ia bernama lengkap Dr. HM. Farid Al Fauzi yang kini telah mempunyai lima orang anak hasil pernikahannya dengan Siti Ch. Farid Al Fauzi ahir di Bangkalan, pada tanggal 05 November 1969. Ia adalah calon legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Majelis Permusyawaratan Rakyat (DPR/MPR RI) pada pemilihan umum (Pemilu) Legislatif tahun 2014 dari Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) daerah pemilihan (dapil) di Jawa Timur XI.
Ia menempuh pendidikan tingginya di ITS Teknik Kimia (1996). Sebelumnya di Ponpes Syaichona Cholil Demangan Barat Bangkalan (1988). Kemudian S1-nya di UGM Fakultas Ekonomi Bisnis Internasional (1992), dan S3-nya di UNAIR Fakultas Ekonomi dan Bisnis (2012).
Ia pernah menjadi Ketua HMI Komisariat Teknik Kimia tahun 1989-1990, Ketua PTK HMI Cabang Surabaya tahun 1991-199, dan Ketua PTK HMU Badkojatim tahun 1992-1994.
Pada pemilu legislatif 2014, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada masa periode 2014-2019.
Farid Al Fauzi, anggota Fraksi Hanura, secara resmi menjadi Wakil Ketua Komisi VI DPR. Dia menjadi elemen Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mulai menempati wakil pimpinan di komisi DPR.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto yang memimpin langsung pelantikan Farid Al Fauzi sebagai wakil Komisi VI. "Penetapan ini sesuai usulan fraksi di Komisi VI dan menetapkan Farid menjadi Wakil Ketua Komisi VI," ujar Agus di sela-sela pelantikan yang berlangsung di ruang Komisi VI DPR, Selasa (20/1/2015).
Terpilihnya Farid membuat Wakil Ketua Komisi V menjadikan pimpinan komisi ini menjadi lima, yang sebelumnya hanya empat. Kini susunan lengkap pimpinan Komisi VI adalah Ketua yaitu Achmad Hafisz Tohir (F PAN) Wakil Ketua adalah Dodi Reza Alex Noerdin (FP Golkar), Heri Gunawan (FP Gerindra), Azam Azman Natawijana (FP Demokrat) dan Farid Al Fauzi (FP Hanura).
Masuknya Farid dalam pimpinan Komisi VI telah mendapat persetujuan dan kesepakatan dalam KIH. Hal ini sebagai tindak lanjut disetujuinya revisi UU MD3 pada awal bulan Desember 2014. Ketika itu antara KIH dengan KMP sepakat mengakhiri kisruh tentang susunan pimpinan Komisi dan Alat Kelengkapan Dewan.
Karena memang apapun yang didapatkan seseorang baik jabatan dan kedudukan yang tinggi didalam suatu lembaga atau bahkan meraih penghargaan dari ajang bergengsi, itu semua adalah buah dari keseriusannya dalam mencari dan memupuk pengalaman serta pengetahuan. Tidak dapat dipungkiri jika memang ia ini sekarang telah menjadi orang yang besar yang dipercaya masyarakat untuk mengemban amanah bersama anggota DPR yang sebagai wakil rakyat. Semoga mampu membawa Indonesia kepada kemajuan.
