Tempat & Tanggal Lahir
Jakarta, 1 Juni 1971
Karir
- Wakil Ketua DPR RI (2014 - 2019)
Pendidikan
- SDN Cibeureum 3 Bogor Jawa Barat
- SMP Fajar Jakarta Timur
- SMA Negeri 31, Jakarta Timur
- Harlandale High School Texas USA
- Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia
- Master of Science (MSc) Development Studies dari The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris
- Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia
Detail Tokoh
Tokoh ini adalah salah seorang politikus Indonesia yang kerap kali banyak mengundang kontroversi. Ia juga sempat menjadi bahan gunjingan publik, ketika ia disangka sebagai bintang iklan sabun cuci. Ia adalah Fadli Zon, sosok yang saat ini berperan sebagai Wakil Ketua DPR RI untuk periode 2014-2019. Aktif juga sebagai politikus partai Gerindra. Ia merupakan salah seorang yang ikut andil dalam mendirikan partai tersebut bersama Prabowo Subianto dan beberapa tokoh nasional lainnya.
Sebagai seorang yang masih menjadi tenaga pengajar di Universitas Indonesia, sepak terjangnya dalam karier politik banyak tercatat. Hingga saat ini, ia juga masih aktif sebagai ketua umum di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Ayah dua anak dari Shafa Sabila Fadli dan Zara Saladina Fadli hasil dari hubungan dengan Katharine Grace ini sempat menjadi Komunikator Terbaik Pilpres 2009 untuk kategori Tim Sukses, dari Strategi Aliansi Komunika.
Fadli Zon yang lahir di Jakarta pada tanggal 1 Juni 1971 namun dibesarkan di desa Cisarua, Bogor, merupakan putera pertama dari tiga bersaudara pasangan Zon Harjo (alm) dengan istrinya Ellyda Yatim. Tercatat pada tanggal 8 Oktober 2015, ia dipercaya sebagai Chairman of Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) atau Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Sedunia.
Fadli pernah banyak diberitakan terkait kunjungannya ke Amerika Serikat untuk menemui Donald Trump pada September 2015. Hal tersebut membuat geger, sebab Donald Trump adalah salah satu bakal calon Presiden Amerika.
Bukan hanya kasus yang seperti itu, politikus partai Gerindra ini pun kembali dibicarakan publik karena dianggap membela Setya Novento, Ketua DPR RI, yang ditengarai mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden dalam pembahasan perpanjangan kontrak PT Freeport.
Meski selalu muncul dengan pendapat yang mengundang pro dan kontra, Fadli Zon sudah menerbitkan beberapa karya tulis. Ia pun sudah menerbitkan tujuh buah buku dan diantaranya dapat dibaca di perpustakaan pribadi Fadli Zon bernama Fadli Zon Library dan Rumah Budaya Fadli Zon. Kedua tempat tersebut didirikan Fadli Zon sendiri bersama rekan-rekannya, khusus untuk Rumah Budaya Fadli Zon, dipergunakan untuk pusat dokumentasi kebudayaan Minang.
Karya-karyanya antara lain: Gerakan Etnonasionalis: Bubarnya Imperium Uni Soviet (Sinar Harapan, 2002), The IMF Game: The Role of the IMF in Bringing down the Soeharto Regime (IPS, 2004), Politik Huru Hara Mei 1998 (buku best seller, 2004 diterbitkan oleh IPS), Politics of May Riots 1998 (Solstice, 2004), Mimpi-Mimpi Yang Kupelihara: Kumpulan Puisi 1983-1991 (Horison, 2010), dan Pangan dan Pertanian di Era Neoliberal (2016).
Dari beberapa sumber yang didapat, tercatat beberapa kegiatan dalam bidang usaha. Seperti: Direktur perusahaan kelapa sawit di Sumatera Barat PT Tidar Kerinci Agung (2007-sekarang), Direktur Institute for Policy Studies (1997-sekarang), Dewan Redaksi Majalah Horison (1993-sekarang), Anggota Dewan Gula (2005-sekarang), Direktur PT Padi Nusantara (2005-sekarang), dan Dewan Redaksi Majalah Tani Merdeka (2007-sekarang).
Nama Fadli kini menjadi perbincangan warganet karena dia membuat puisi berjudul 'Ada Genderuwo di Istana' dan menyanyikan lagu 'Sontoloyo' semua diksi tersebut merupakan, diksi yang kelaur dari Jokowi. Puisi dan lagu tersebut berisi kritik pada pemerintah dan diunggah oleh fadli melalui akun Twitter pribadinya.