Menuju konten utama
Dwisuryo Indroyono Soesilo

Dwisuryo Indroyono Soesilo

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2014 - 2015)

Tempat & Tanggal Lahir

Bandung, 27 Maret 1955

Karir

  • Kepala Sub Direktorat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam Matra Dirgantara BPPT (1995 - 1997)
  • Direktur Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam BPPT
  • Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam
  • Dirjen Penyerasian Riset dan Eksplorasi Laut Departemen Kelautan dan Perikanan (1999)
  • Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan (2001 - 2008)
  • Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2008)
  • Direktur Jenderal Food and Argiculture Organization (2012 - 2015)
  • Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2014 - 2015)

Pendidikan

  • S1 Teknik Geologi ITB
  • S2 Remote Sensing (Penginderaan Jauh) , Universitas Michigan, Amerika Serikat
  • S3 Geologis Remote Sensing, Universitas Iowa, Amerika Serikat

Detail Tokoh

Indroyono Soesilo diingat karena ia pernah menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman selama 10 bulan pada Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun belakangan ia kena reshuffle pada 13 Agustus 2015. Jabatannya kemudian digantikan Rizal Ramli

Dua hari sebelum dicopot dari jabatannya, 11 Agustus 2015, Presiden Joko Widodo memanggil beberapa menteri yang hendak di-ressufle. Indroyono yang termasuk salah satu menteri itu, tidak bisa menghadap presiden lantaran sedang ada kunjungan kerja ke Papua. Presiden akhirnya menghubungi Indroyono via telepon seluler untuk membahas tentang pergantian Menko Kemaritiman.

Pertemuan di istana hari itu dimanfaatkan Indroyono untuk berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan Presiden kepadanya. Selain itu, atas segala kekurangannya selama ini sebagai Menko Kemaritiman, Indroyono menyampaikan maaf kepada Presiden. Dia pun berharap Kementerian Koordinator Kemaritiman bisa bekerja lebih cepat mewujudkan visi pemerintah di bawah kepemimpinan Rizal Ramli.

Kementerian Koordinator Kemaritiman merupakan lembaga yang didirikan Pemerintahan Jokowi untuk mewujudkan visinya dalam bidang maritim. Indroyono Soesilo sudah mengawali kinerja lembaga ini dengan cukup baik sebelum akhirnya digantikan Rizal Ramli. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat tanggal 27 Maret 1955 itu akan mengisi posisi menteri di Kabinet Kerja setelah di tahun 2001-2008 menjadi Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan.

Sosok Indroyono Soesilo selama ini dikenal sebagai seorang akademisi senior di Indonesia. Sejak lulus dari Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB)  pada 1979, Indroyono langsung menempuh pendidikan S2-nya di Universitas Michigan, Amerika Serikat, di Jurusan Remote Sensing (Penginderaan Jauh). Selanjutnya Indroyono melanjutkan ke S3 di Universitas Iowa, Jurusan Geologic Remote Sensing yang selesai di tahun 1987. Studi ini dijalaninya atas biaya Perusahaan Minyak Nasional (Permina) Foundation hingga tahun 1987.

Setelah pulang ke Tanah Air, suami dari pakar ekonomi UMKM Dr Ir Nining Sri Astuti MA ini mulai meniti karirnya di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Langkah ini tergolong luar biasa karena Indroyono sebenarnya sempat ditawari kerja dengan gaji USD30.000 per tahun di Amerika Serikat. Namun, ia lebih memilih menjadi pegawai negeri di lingkungan BPPT dengan gaji yang terbilang pas-pasan. Menurutnya, gaji kecil bukan masalah karena yang penting hasil-hasil karyanya bisa berguna bagi bangsa Indonesia.

Indroyono pernah menjadi anggota tim pembangunan stasiun bumi satelit remote sensing di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, dan ikut mendukung pembangunan 120 pusat pengolahan data satelit remote sensing di Indonesia  pada rentang waktu 1987-1992. Peluang untuk membangun teknologi remote sensing di Indonesia semakin terbuka lebar ketika ia dipercaya menduduki jabatan Kepala Sub Direktorat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (TISDA) Matra Dirgantara BPPT dari tahun 1995-1997.

Karirnya pun terus menanjak naik dengan menduduki jabatan Direktur Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam BPPT dan Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam.

Pada tahun 1999, Indroyono kemudian berkiprah di Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) dengan menjadi Dirjen Penyerasian Riset dan Eksplorasi Laut. Jabatan terakhirnya di DKP adalah Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) yang diemban dari tahun 2001-2008. Berkat pengalaman dan kualitasnya ia menjadi wakil ketua dalam APEC Senior Official Meeting yang membahas isu-isu kelautan di 2005.

Pada 20 Juni 2008 Indroyono diangkat menjadi Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Sesmenko Kesra) Republik Indonesia, menggantikan Prof Dr A Qodri Azizy MA yang meninggal dunia pada 19 Maret 2008. Sebagai Sesmenko Kesra, Indroyono bertanggung jawab untuk memastikan koordinasi yang sehat dan efektif antara 17 Kementerian dan Badan yang mengelola masalah-masalah yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan, pendidikan, kemiskinan, perumahan, makanan, gizi, perempuan, anak, dan lingkungan.

Indroyono dipercaya pemerintah untuk mengikuti pemilihan Direktur Jenderal FAO (Food and Argiculture Organization) periode 2012-2015 yang berlangsung di Roma pada 25 Juni-2 Juli 2011. Indroyono maju mewakili Indonesia dan negara ASEAN bersaing dengan 4 kandidat lain yang berasal dari Austria, Brasil, Iran, dan Irak.

Indroyono Soesilo termasuk inisiator dalam pembentukan Rencana Aksi Daerah Mengenai Pemancingan yang Bertanggung Jawab, melibatkan 10 negara di kawasan Asean serta Australia (2007) dan pernah memimpin pengelolaan konservasi sumber daya kelautan dari APEC Working Group pada 2006-2008; dan menjadi Ketua Delegasi Indonesia dalam konferensi-konferensi baik di tingkat regional maupun internasional. Dia juga ikut mengawasi satu Proyek Studi Pemberantasan Praktek IUU Fishing di Laut Arafura pada 2008; menjadi delegasi Indonesia dalam Inisiatif UNEP-PBB Karbon Biru Dana FAO; Sekretaris di Eksekutif World Ocean Conference 2009 yang menghasilkan Deklarasi Kelautan Manado; dan sebagai penggerak utama dalam pembentukan Coral Triangle Initiative pada 2007.

Sederet penghargaan dari pemerintah juga sudah ia terima antara lain, penghargaan Sarwono Prawirohardjo VIII dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di tahun 2009, Satya Lencana Dwija Sistha RI tahun 2003. Penulis Inovasi Teknologi Terbaik dari Menristek tahun 2005. Satya Lencana Karya Satya dan Bintang Utama RI tahun 1999. Satya Lencana Pembangunan RI tahun 1995, dan Adhicipta Rekayasa 1993 dari Persatuan Insinyur Indonesia. Di sela-sela kesibukannya sebagai pejabat pemerintah, Indroyono juga mendedikasikan dirinya sebagai dosen di sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta, seperti ITB, ITS, dan Trisakti, termasuk menjadi staf pengajar luar biasa di lingkungan Seskoad TNI-AD Bandung dalam kurun waktu 1988-1995.

Tokoh Lainnya

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan
Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI