Tempat & Tanggal Lahir
1 Januari 1970
Karir
- Pasangan Calon Gubernur DKI 2017 Jakarta nomor Urut 2
Detail Tokoh
Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat merupakan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut 2. Pada tanggal 20 September 2016 lalu, PDI Perjuangan secara resmi mengumumkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Pernyataan ini disampaikan di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal PDIP mengatakan bahwa dalam mengusung Ahok-Djarot, PDIP akan menjadi pengusung utama.
Hasto menjelaskan, Ahok-Djarot dipilih karena dalam pandangan PDIP keduanya mempunyai komitmen yang teguh dalam melaksanakan ideologi PDIP. Di mana ideologi partai tersebut yaitu Pancasila dan Tri Sakti yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.
Selain itu, menurut Hasto, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut menilai pasangan Ahok-Djarot mampu meneruskan dan mengimplementasikan visi misi Jakarta Baru, yang sebelumnya diusung oleh pasangan Jokowi-Ahok pada 2012.
Partai Pendukung
Partai Golkar, Hanura, Nasdem, dan PDIP adalah partai yang mendukung kandidat pasangan calon nomor urut 2 Basuki T Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilgub DKI 2017
PDIP mengumumkan mengusung Ahok-Djarot di Pilgub DKI menyatakan akan mendaftarkan keduanya ke KPU DKI hari ini pukul 13.00 WIB. Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan ikut mengantarkan pendaftaran Ahok-Djarot itu.
Tiga partai pengusung Ahok terdahulu yakni Golkar, NasDem, dan Hanura siap bersama-sama dengan PDIP ikut ke KPUD DKI. Politisi Partai Hanura Syarifuddin Sudding menyebut tiga partai pengusung Ahok awal sudah mengeluarkan surat rekomendasi pengusugan sehingga akan ikut mengantar Ahok.
Golkar, NasDem, dan Hanura sudah jauh-jauh hari sepakat akan mendaftarkan Ahok secara bersama-sama. Dengan siapapun pasangan yang menurut Sudding dipilih Ahok. Sementara itu Ketua DPP NasDem Johnny G Plate juga menyatakan hal yang sama. Termasuk PDIP, empat partai pengusung Ahok-Djarot akan bersama-sama ke KPUD DKI.
Latar Belakang Calon
Sosok Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa dengan nama Ahok adalah politikus asal Belitung. Sebelum menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi, Ahok adalah seorang bupati di Belitung Timur dan menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014. Ia berhasil menjadi wakil gubernur berpasangan dengan Jokowi pada tahun 2012, kemudian menjabat gubernur ketika Jokowi terpilih menjadi Presiden RI periode 2014-2019.
Sedangkan Djarot yang menjadi pasangan Ahok adalah lulusan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) di Universitas Brawijaya (UB) Malang. Selesai menempuh pendidikan perguruan tinggi pada 1986, ia pun mendapatkan gelar sarjana (S1). Tak berhenti disitu, ia pun mengambil S2 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Fakultas Ilmu Politik hingga ia memperoleh gelar Magister (S2) pada tahun 1991.
Program Unggulan
Untuk menjadi pilhan yang terbaik di mata masyarakat, pasangan Ahok – Djarot memiliki visi dan misi serta program kerja yang akan dijalankan jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada pilkada 2017 kelak, yaitu melanjutkan visi, misi dan program kerja yang sebelumnya telah ditetapkan dan dilaksanakan pada periode kepemimpinan 2012-2017.
VISI:
JAKARTA sebagai etalase kota Indonesia yang modern, tertata rapi, manusiawi, dan fokus pada pembangunan manusia seutuhnya dengan kepemimpinan yang bersih , transparan, dan profesional.
MISI:
1. Mewujudkan pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), terbuka, dan melayani warga.
2. Menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warga, yaitu jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, hunian yang layak, bahan pangan yang terjangkau, transportasi publik yang ekonomis, dan lapangan pekerjaan serta usaha agar seluruh warga berkesempatan memperoleh kehidupan yang lebih baik sehingga Indeks Kebahagiaan kota Jakarta menjadi salah satu yang tertinggi di antara kota-kota di dunia.
3. Menciptakan sumber daya manusia yang tangguh lahir dan batin, kompeten, dan berdaya saing global dengan Indeks Pembangunan Manusia yang setara dengan kota-kota maju di dunia.
4. Menata kota sesuai perubahan zaman untuk mendukung kemajuan ekonomi, keberlangsungan lingkungan, dan kehidupan sosial budaya warga.
5. Membangun kehidupan kota yang berbasis teknologi dan berinfrastruktur kelas dunia dengan warga yang berketuhanan, berbudaya, bergotong royong, berwawasan, toleran, partisipatif, dan inovatif.