Tempat & Tanggal Lahir
Bone, Sulawesi Selatan, Indonesia, 27 April 1968
Karir
- Menteri Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia (2014)
Pendidikan
- SD Impres 10 Mappesangka, Bone
- SMP Negeri Ponre, Bone
- SMA Negeri Lappariaja, Bone (1985)
- Fakultas Pertanian Unhas (1988 - 1993)
- Pasca Sarjana Pertanian Unhas (2002 - 2003)
- Program Doktor Ilmu Pertanian Unhas (2008 - 2012)
Detail Tokoh
Sosok Andi Amran Sulaiman dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan jujur. Selain itu, ia dikenal mempunyai kemampuan dalam bidang pertanian yang cukup mumpuni dan mempunyai daya pikir yang maju.
Pendidikan Amran Sulaiman diperoleh dari sekolah dasar di SD Impres 10 Mappesangka, Bone, lalu melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah pertama, SMP Negeri Ponre, Bone. Ia lulus dengan baik kemudian dapat melanjutkan ke SMA Negeri Lappairiaja, Bone.
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan ke Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin tahun 1988-1993. Ia menyandang gelas sarjana dari fakultas tersebut dan kemudian tidak berhenti melanjutkan pendidikan. Ia meneruskan pendidikannya ke program pasca sarjana Pertanian Unhas tahun 2002-2003. Lima tahun kemudian, dia baru melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar doktor. Tahun 2008 ia tercatat sebagai mahasiswa Program Doktor Ilmu Pertanian Unhas, kemudian ia lulus pada tahun 2012.
Untuk menunjang pengalaman dan kemampuan, ia sering mengikuti berbagai macam kursus dan seminar. Terutama topik-topik yang berunsurkan dunia pertanian, termasuk pemeliharaan dan pengembangannya. Ia pernah mengikuti seminar presentase Pengendalian Hama Tikus di Istana Presiden, Jakarta 1999, SUSKALAK-PIM di Pakkatto, Gowa, Sulsel, 1997, Presentase Pengendalian Hama Tikus untuk Kalteng di Istana presiden, Jakarta, 1999, mengikuti Studi Banding di Singapura tahun 2002, ikut Seminar Internasional Palm Oil Belt di Malaysia tahun2002, menjadi peserta Studi Banding di Bangkok, Thailand tahun 2009, dan menjadi salah satu anggota melakukan kunjungan ke Sutech Engineering Co. Ltd (Perusahaan perakitan mesin pabrik gula) untuk transaksi pembelian Pabrik Gula dan Erawan Power (Pabrik Gula Terbesar di Thailand) pada tahun 2014.
Menteri Pertanian Republik Indonesia ke-26 ini mengoleksi dua penghargaan penting di rumahnya. Penghargaan tersebut antara lain Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI, diberikan pada tahun 2007 dan Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali.
Bila menelisik garis keturunan keluarga, diketahui bahwa Amran Sulaiman memiliki darah kerutunan dari Raja Bone. Garis keturunan ini berasal dari pihak ayah. Amran Sulaiman merupakan keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling, yang diketahui sebagai anak ke-4 La Tenri Tappu Raja Bone ke-23.
La Pawawoi Arung Sumaling memiliki putra bernama Andi Baco Gangka Petta Teru. Anak laki-lakinya itu kemudian menikah dengan Karaeng Beja. Karaeng Beja adalah anak keturunan Karaeng Bantaeng/Karaeng Bore yang berdomisili di Bantaeng. Dari pernikahan inilah, sosok Amran Sulaiman dilahirkan ke dunia.
Amran Sulaiman dikenal cerdas dan jujur. Di sampingnya ada seorang wanita bernama IR. Hj. Martati, seorang istri yang setia. Pernikahan mereka dikarunia empat orang anak yaitu Andi Amar Ma'ruf, Andi Athira, Andi Muh. Anugrah, dan Andi Humairah.
Amran mengawali karir dengan membangun dan membesarkan empat belas perusahaan yang tergabung dalam kelompok Tiran Group. Empat belas perusahaan terkati bergerap di beberapa bidang unit usaha, antara lain di bidang tambang emas, tambang nikel, proyek gula, proyek perkebunan kelapa sawit, SPBU, distributor unilever, distributor semen, produsen pestisida, dan usaha lainnya.
Nama Amran Sulaiman telah tercatat dalam PTPN Perkebunan dan selama kurang lebih enam tahun, Amran Sulaiman sudah mengantongi promosi naik jabatan empat kali, itu artinya kemampuan Amran Sulaiman cukup dapat diperhitungkan untuk membangun pertanian dan perkebunan.
Sosok ini tak lama kemudian dicap sebagai sosok pembaharu sektor pertanian di saat ia berani memangkas anggaran perjalanan dinas sebesar Rp 4,6 Trilliun. Ia mengalihkan dana segar tersebut untuk merawat pertanian dengan membangun jaringan irigasi tersier dan sebagian lagi digunakan untuk pengadaan pupuk.
Dalam waktu kurang dari satu tahun, menteri ini sudah melakukan peninjauan langsung ke 300 kabupaten/kota di seluruh Indonesai. Kota-kota yang pernah dikunjunginya mulai dari Aceh sampai Papua. Ketika sampai di salah satu kota, Amran selalu memberikan sambutan hangat pada penduduk setempat. Tak lupa ia menyisipkan pesan-pesan singkat untuk masyarakat dan pejabat setempat.
Doktor Ilmu Pertanian ini memiliki satu tekad agar program kerja mencapai hasil. Ia ingin masyarakat Indonesai dapat berswasembada pangan dalam dua atau paling lambat tiga tahun ke depan.
Kader Partai PDIP ini terlihat selalu mengenakan kemeja putih, kadang dibalut jaket hitam dan selalu bercelana panjang hitam. Dengan itu ia menjadi semakin nampak tegas, meski begitu ia ramah pada semua orang.
Ketika terdengar kabar bahwa Presiden dan Wakil Presiden akan melakukan reshuffle susunan kabinet, terdengar kabar bahwa posisi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian akan digantikan. Setelah dilakukan pertemuan dengan Ketu Umum Partai PDIP, Megawati Soekarnoputri, calon pengganti Amran Sulaiman ialah Mindo Sianipar. Mindo merupakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP bidang buruh tani dan nelayan. Akan tetapi, kenyataan memperlihatkan bahwa kedudukan Menteri Pertanian Kabiner Kerja Jokowi JK masih Amran Sulaiman, pebisnis yang sudah sukses sejak usia muda.