Tempat & Tanggal Lahir
Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia, 24 Juli 1959
Karir
- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta (2014 - 2019)
Detail Tokoh
Lahir di Jakarta, 24 Juli 1959, Abraham Lunggana lebih dikenal dengan nama Haji Lulung. Ia adalah seorang politikus yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sejak tahun 2014. Karier politiknya diawali sejak ia bergabung pada Partai Persatuan Pembangunan hingga dipercaya sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta sampai dengan 2016.
Selain berpolitik, Lulung juga seorang pengusaha yang mengelola keamanan, perparkiran, dan penagihan utang di wilayah Tanah Abang. Sebagai pengusaha, ia memiliki beberapa perusahaan seperti PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, Koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara. Dari perusahaannya itu, Lulung mengklaim telah mempekerjakan sekitar 2.000 orang.
Lulung tidak hanya bergerak di bidang usaha. Ia juga mempunyai advokasi bernama Lunggana Advocate & Friends yang berlokasi di Tanah Abang. Selain itu, dalam berorganisasi Lulung aktif di PPM, AMPI, dan Karang Taruna. Anak ketujuh dari sebelas bersaudara ini juga turut serta mendirikan ormas Gerak Betawi dan menjadi Sekretaris Jenderal Bamus Betawi.
Dalam perjalanan politik Lulung aktif sebagai pengurus PPP. Ketika PPP pecah, ia diajak untuk mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan terpilih sebagai Ketua Umum DPC PBR Jakarta Barat. Namun, setelah Pemilu 2004 ia kembali ke PPP dan terpilih sebagai Ketua Umum DPC PPP Jakarta Pusat. Sementara itu, pada Pemilu 2009 Lulung lolos sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dan setelahnya diangkat jadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Lulung adalah salah satu politikus yang kontroversial. Ia pernah datang mengendarai mobil mewah Lamborghini saat menghadiri pelantikan anggota DPRD DKI periode 2014 – 2019. Tidak berhenti di situ, Lulung juga kerap berseteru dengan Gubernur DKI Jakarta, Ahok.
Pada Maret 2016, Lulung diusung oleh PPP kubu Djan Faridz sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta. Lulung dianggap memiliki popularitas yang tinggi dan bisa diterima masyarakat Jakarta. Meski demikian, Lulung bukan jadi prioritas untuk didukung sebagai calon gubernur dalam Pilkada 2017 mendatang. Sebab, menurut kubu PPP dipimpin Romahurmuziy, Lulung belum punya modal elektabilitas yang mumpuni untuk diusung.