tirto.id - Liverpool berhasil lolos ke final Liga Champions 2018. Di partai puncak yang akan digelar di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev pada Minggu, 27 Mei 2018, mereka akan bertemu Real Madrid. Lolosnya Liverpool ini menandai kebangkitan wakil Liga Inggris.
Terakhir kali sebuah tim asal Inggris lolos ke final Liga Champions, terjadi enam tahun lalu. Ketika itu, Chelsea secara mengejutkan keluar sebagai juara dengan menumbangkan Bayern Munchen melalui drama adu penalti.
Enam Tahun Tanpa Wakil di Final
Sejak saat itu, tidak ada lagi wakil Liga Inggris yang bisa berbicara jauh ke final Liga Champions. Pada musim 2012-2013, Manchester United dan Arsenal sebagai wakil terakhir kompetisi tersebut, hanya bisa berjalan hingga babak 16 besar.
Musim berikutnya, ada perbaikan jauh. Chelsea menjadi wakil terakhir Liga Inggris di Liga Champions 2013-2014. Namun, mereka terhenti di babak semifinal. Kala itu, mereka dihentikan tim kejutan Atletico Madrid dengan agregat 3-1.
Musim 2014-2015, Liga Inggris kembali melempem. Mereka hanya bisa memasukkan Arsenal, Chelsea, dan Manchester City ke babak 16 besar. Ketiga tim tersebut gugur lebih awal di babak tersebut. City ditumbangkan oleh Barcelona, sang juara tahun tersebut.
Musim berikutnya, harapan Inggris sempat menyala kembali. Namun, Manchester City hanya bisa mencapai semifinal Liga Champions 2015-2016. Mereka ditumbangkan oleh sang juara, Real Madrid dengan agregat tipis 1-0.
Musim lalu, adalah salah satu musim terburuk Liga Inggris di Liga Champions. Mereka memiliki tiga wakil di babak 16 besar, yaitu Manchester City, Arsenal, dan Leicester City. Hanya Leicester, sang juara Liga Inggris 2016 yang lolos ke perempat final, lantas digulung oleh Atletico Madrid yang lebih berpengalaman.
Musim ini, Liga Inggris tampak gerah dengan pencapaian buruk mereka pada musim-musim sebelumnya. Kompetisi tersebut meloloskan lima wakil mereka ke babak 16 besar. Ada Manchester United, Manchester City, Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Chelsea.
Dengan lolosnya lima wakil ini, berarti seluruh wakil Liga Inggris sejak babak penyisihan grup berhak melaju ke babak sistem gugur. Namun, hanya dua di antara lima tim itu yang lolos ke perempat final: Manchester City dan Liverpool.
Kedua tim tersebut bahkan bertemu di babak 8 besar, dan mencuatkan Liverpool sebagai pemenang. Hingga akhirnya, The Reds, julukan Liverpool lolos ke semifinal, menghentikan perlawanan tim kejutan asal Italia, AS Roma dengan agregat 7-6.
Melawan Real Madrid Yang Penuh Pengalaman
Sejak awal, pelatih Liverpool, Jurgen Klopp menyebutkan, dua tim yang paling ideal bertemu di final Liga Champions musim ini adalah Barcelona dan Manchester City, yang diklaimnya sebagai dua tim terbaik Eropa. Namun Barca disingkirkan Roma, dan City dipukul Liverpool.
"Kompetisi (Liga Champions) ini cukup adil dan saya pikir final yang normal adalah Manchester City melawan Barcelona, tetapi sekarang mereka berdua tersingkir," kata Klopp sesaat setelah Liverpool menaklukkan City dengan agregat 5-2.
Kini, lolos ke partai puncak, dan bertemu Real Madrid, juara Liga Champions 12 kali, Klopp menilai timnya bisa menyelesaikan tugas yang dibebankan. Memang, Real Madrid adalah raja, tetapi Liverpool bersemangat untuk menjatuhkan sang raja dari singgasana.
"Anda tidak bisa lebih berpengalaman dalam kompetisi ini, daripada Real Madrid. Saya pikir hampir 80 persen pemain dalam skuat mereka tampil dalam empat final yang dilalui Madrid dalam lima tahun terakhir, dan mereka masih dalam satu tim.
"Jadi jika kita berbicara tentang pengalaman, mereka berpengalaman, sedangkan kami tidak. Tetapi kami akan benar-benar on fire, Anda bisa membayangkan itu," kata Klopp dikutip laman resmi Liverpool.
Menang atas Real Madrid akan membuat Liverpool menjadi tim pertama dari Inggris yang berhasil juara Liga Champions sejak tahun 2012. Gelar juara itu juga akan menunjukkan perkembangan bagus tim Inggris di Eropa, karena tahun lalu, Manchester United, wakil yang lain, juara Liga Eropa 2017.
Editor: Fitra Firdaus
