tirto.id - Link live streaming sidang isbat penentuan 1 Zulhijah 1444 H hari ini pada Minggu 18 Juni 2023 dapat ditonton melalui kanal Youtube Bimas Islam TV mulai pukul 17.00 WIB. Sementara itu, live streaming konferensi pers penetapan 1 Zulhijah 1444 H dapat dipantau melalui kanal Youtube Kementerian Agama (Kemenag) RI mulai pukul 19.00 WIB.
Sidang isbat penetapan 1 Zulhijah 1444 H akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag, Jakarta. Jika mengacu pada kalender Hijriah, sidang ini bertepatan dengan 29 Zulkaidah 1444 H. Dalam sidang, akan diputuskan apakah 1 Zulhijah 1444 H akan jatuh pada Senin, 19 Juni 2023, atau Zulkaidah akan dibulatkan menjadi 30 hari dan 1 Zulhijah akan bertepatan pada Selasa, 20 Juni.
"Sidang isbat awal Zulhijah akan dilaksanakan Minggu, 18 Juni 2023 atau bertepatan dengan tanggal 29 Zulqaidah di Auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama, Jl. M.H Thamrin No. 6, Jakarta," papar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib dikutip laman Kemenag.
Dalam sidang isbat penetapan 1 Zulhijah 1444 H, terdapat 3 tahap. Yang pertama, seminar posisi hilal pada 29 Zulkaidah 1444 H (Minggu 18 Juni 2023). Seminar ini terbuka untuk umum, dan dapat diakses melalui kanal Youtube Bimas Islam TV. Seminar yang berisi pemaparan data Tim Hisab Rukyat Kemenag ini dimulai pukul 17.00 WIB.
Tahap kedua, adalah sidang isbat yang berlangsung secara tertutup mulai pukul 18.15 WIB. Yang terakhir, konferensi pers penetapan 1 Zulhijah 1444 H yang diperkirakan mulai pukul 19.05 WIB. Konferensi pers ini dapat dipantau melalui kanal Youtube Kemenag RI.
Sidang isbat penentuan awal Zulhijah 1444 H akan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), hingga Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sidang ini juga turut mengundang Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari ormas-ormas Islam, lembaga dan instansi terkait, anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, dan pimpinan ormas Islam serta pondok pesantren.
Kapan Idul Adha 2023 Versi Pemerintah: Sama dengan Muhammadiyah?
Dalam menentukan awal bulan di kalender hijriah, Kemenag berpedoman pada Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Disebutkan, penetapan dilakukan berdasarkan metode rukyah dan hisab oleh Pemerintah RI. Penetapan ini berlaku secara nasional.
Standar penentuan bulan baru Kemenag menggunakan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).Dalam kriteria tersebut, imkanur rukyah (visibilitas hilal) akan terjadi jika posisi hilal saat matahari terbenam minimal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Jika ketinggian hilal belum 3 derajat, kemungkinan besar ia tidak dapat dilihat. Pasalnya, hilal dengan tinggi di bawah 3 derajat akan kalah dari cahaya syafaq.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, mengatakan, berdasarkan hisab, ijtimak menjelang Zulhijah 1444 H jatuh pada Minggu, 18 Juni 2023, atau 29 Zulkaidah 1444 H kurang lebih pukul 11.37 WIB. Ketinggian hilal di seluruh Indonesia berada di atas ufuk sekira 0°11,78’ hingga 2°21,57’.
"Sudut elongasi antara 4,39° sampai 4,93°,” kata Adib.
Jika mengacu pada kriteria MABIMS, ketinggian hilal dan sudut elongasi pada Minggu (18/6) berdasarkan data hisab Kemenag belum memenuhi syarat terjadinya imkanur rukyah. Pasalnya, tinggi hilal maksimal pada 2 derajat 21,57' atau belum 3 derajat, sedangkan sudut elongasinya maksimal 4,93 derajat atau belum mencapai 6,4 derajat.
Selain mengacu pada data hisab, penentuan bulan baru dalam kalender Hijriah, terutama Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah, dilakukan dengan rukyatul hilal, atau pengamatan hilal. Kemenag melakukan pengamatan hilal di 99 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Data hisab dan rukyatul hilal inilah yang dijadikan pedoman untuk penetapan 1 Zulhijah 1444 H, yang berkelanjutan dengan penentuan Idul Adha atau 10 Zulhijah 1444 H. Jika diputuskan bahwa 1 Zulhijah bertepatan dengan 19 Juni 2023, maka Idul Adha akan berlangsung pada 28 Juni. Namun, jika diputuskan bahwa 1 Zulhijah adalah 20 Juni, maka Idul Adha bertepatan 29 Juni.
Sementara itu, Muhammadiyah sudah mengeluarkan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H Hijriah. Dalam maklumat tersebut disebutkan bahwa Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal.
Terkait penetapan 1 Zulhijah 1444 H, Muhammadiyah menyebutkan bahwa ijtimak jelang Zulhijah 1444 H terjadi pada Minggu 18 Juni pukul 11:39:47 WIB. Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta adalah +01 derajat 00' 25'' (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk.
Dengan demikian, Muhammadiyah menetapkan 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada Senin Legi, 19 Juni 2023, sedangkan Hari Arafah (9 Zulhijah 1444 H) jatuh pada Selasa Wage, 27 Juni 2023. Berikutnya, Iduladha (10 Zulhijah 1444 H) jatuh pada Rabu Kliwon, 28 Juni 2023.
Mempertimbangkan perbedaan metode dan kriteria penetapan awal bulan antara Muhammadiyah dan Pemerintah, kemungkinan akan ada 2 pendapat mengenai kapan Idul Adha 2023. Ada potensi 10 Zulhijah dirayakan pada 28 Juni 2023 atau 29 Juni 2023.
Link Live Streaming Sidang Isbat Awal Zulhijah 2023
Sidang isbat penentuan awal Zulhijah pada hari ini Minggu 18 Juni 2023 akan ditayangkan sejak pukul 17.00 WIB. Rincian jadwal dan link live streaming jalannya sidang isbat 1 Zulhijah 1444 H adalah sebagai berikut.
Minggu 18 Juni 2023 Pukul 17.00 WIB
Seminar Posisi Hilal 29 Zulkaidah 1444 H
Terbuka untuk umum & live streaming di channel youtube Bimas Islam TV
Link Live Streaming Seminar Posisi Hilal Sidang Isbat - Bimas Islam TV
Minggu 18 Juni 2023 Pukul 19.05 WIB
Konferensi Pers Penetapan 1 Zulhijah 1444 H
(live streaming di Channel Youtube Kemenag RI)
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Fitra Firdaus
