Laliga 2019/2020

Kronologi Real Madrid Juara La Liga Spanyol 2020: Barca-Messi Kalah

Real Madrid merengkuh trofi juara La Liga Spanyol 2019/2020, Barcelona justru kalah di kandang sendiri.

Kontributor: Hendi Abdurahman

Terbit 17 Jul 2020 10:13 WIB,

Waktu baca ±4 menit

Real Madrid. foto/rilis bcw global

tirto.id - Real Madrid akhirnya merengkuh trofi juara La Liga Spanyol 2019/2020 usai mengalahkan Villareal dengan skor 2-1 di Stadion Alfredo Di Stefano, Jumat (17/7/2020) dini hari tadi. Di laga lain, Barcelona justru kalah 1-2 di kandang sendiri dari Osasuna.

Meskipun menyisakan satu laga sisa, Karim Benzema dan kawan-kawan tak mungkin terkejar oleh Barcelona sebagai pesaing terdekat lantaran berselisih 7 poin di klasemen sementara La Liga Spanyol 2019/2020.

Gelar ini menjadi trofi yang ke-34 Los Blancos sepanjang sejarah Liga Spanyol, sekaligus yang terbanyak di antara tim-tim lain. Sedangkan Barcelona ada di urutan kedua dengan koleksi 26 kali juara Laliga.

Kembalinya sosok Zinedine Zidane sebagai pelatih memberi warna berbeda pada permainan Real Madrid musim ini, peningkatan terutama terjadi dalam hal konsistensi.

Usai mengantarkan juara Liga Spanyol musim ini yang tidak dibarengi juara Liga Champions seperti kali pertama melatih, Zidane menanggapi dengan santai.

Menurut eks gelandang Timnas Perancis ini, kedua kompetisi tersebut berbeda. Ada rasa bahagia yang didapat ketika meraih gelar Liga Spanyol di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini.

“Perasaannya luar biasa karena telah memenangkan Liga Spanyol. Saya tidak mempunyai kata-kata untuk menggambarkan perasaan saya saat ini,” kata Zidane seperti dikutip Marca.

“Liga Champions adalah Liga Champions, tetapi gelar Liga Spanyol ini membuat saya lebih bahagia karena La Liga adalah kompetisi yang luar biasa. Kami menjadi yang terbaik karena memperoleh poin terbanyak, itu saja,” lanjutnya.

Kronologi Real Madrid Juara La Liga Spanyol 2019/2020

Real Madrid mengawali pekan perdana Liga Spanyol 2019/2020 dengan kemenangan kala bertandang ke markas Celta Vigo dengan skor 1-3. Tiga gol Los Merengues yang dicetak Karim Benzema, Tony Kross, dan Lucas Vazquez hanya mampu dibalas sebiji gol tuan rumah via Iker Losada.

Selanjutnya, dua hasil seri diperoleh Sergio Ramos dan kawan-kawan ketika bersua Valladolid dan Villareal.

Namun, tiga kemenangan beruntun di pertandingan selanjutnya menandakan bahwa Madrid mampu bangkit. Kemenangan tersebut didapat masing-masing atas Levante, Sevilla, dan Osasuna.

Sementara itu, kekalahan perdana Real Madrid musim ini didapat tatkala menghadapi Real Mallorca. Setelahnya, 15 pertandingan dilalui tanpa hasil satu pun kekalahan yang dimulai dari 31 Oktober 2019 hingga 17 Februari 2020.

Kemudian, kekalahan kedua Real Madird pun datang saat melawan Levante. Namun, hal itu tidak membuat mereka terpuruk. Pekan selanjutnya dalam laga bertajuk El Clasico, Madrid menang atas Barcelona.

Lagi, perjalanan berliku seolah mewarnai Madrid musim ini. Kekalahan ketiga datang ketika melawan Real Betis pada 3 Maret 2020. Pertandingan tersebut menjadi laga terakhir sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi COVID-19.

Di tabel klasemen sebelum jeda La Liga, Madrid berada di posisi kedua dengan koleksi 56 poin di bawah Barcelona yang bercokol di puncak lewat 58 poin.

Konsistensi Real Madrid Usai Restart

Kembali digelarnya kompetisi usai pemerintah Spanyol memberikan izin menjadi titik balik performa Real Madrid. Zinedine Zidane benar-benar membenahi tim, terutama perihal konsistensi. Mengawali laga restart melawan Eibar, Madrid menang 3-1.

Selanjutnya, kemenangan demi kemenangan seolah Bersahabat. Tercatat, Luka Modric dan rekan-rekan meraih kemenangan beruntun dalam 10 pertandingan. Faktor lain yang menjadi kunci moncernya performa Madrid yakni kukuhnya lini belakang.

Dalam 10 laga terkininya itu, barisan pertahanan yang dikomandoi oleh Sergio Ramos hanya kebobolan 4 gol saja sedangkan lini serang memasukkan 19 gol.

Sebaliknya, Barcelona melempem usai restart. Dari 10 pertandingan, Lionel Messi dan kawan-kawan hanya mereka 6 kemenangan, tiga kali seri, dan sekali kalah.

Menyisakan satu laga sisa yang tak akan memengaruhi klasemen, Real Madrid bisa saja mengakhiri kompetisi sebagai tim dengan pertahanan terbaik.

Sejauh ini, hingga 37 laga, Madrid baru kebobolan 23 gol, paling sedikit di Liga Spanyol.