tirto.id - Mendiang aktris Kim Sae Ron meninggal dunia di usia 24 tahun, pada Minggu (16/2/2025). Setelah kematiannya, muncul beberapa hal mengenai dia yang terungkap, termasuk soal utang sebesar 700 juta won.
Kim Sae Ron diduga menjadi korban cancel culture dari masyarakat Korea Selatan setelah tersandung kasus menyetir di bawah pengaruh alkohol atau Driver Under Influence (DUI) di sekitar kawasan Gangnam, Seoul.
Peristiwa yang terjadi pada tahun 2022 silam itu mengakibatkan sejumlah fasilitas umum menjadi rusak. Kondisi yang tersebut turut berdampak pada kegiatan bisnis lokal di kawasan tersebut.
Akibatnya, Kim harus membayar sejumlah ganti rugi terhadap pihak-pihak yang dirugikan. Melalui insiden itu juga Kim mulai menghadapi keterpurukan dalam kariernya, yang menyebabkan ia terlilit utang sebesar 700 juta won atau setara 7,9 miliar rupiah.
Kronologi Utang Kim Sae Ron
Pada tahun 2024, Gold Medalist selaku mantan agensi dari Kim Sae Ron mengirimkan pemberitahuan hukum untuk menuntut pembayaran hutang dari Kim. Utang itu berasal dari denda dan klaim kompensasi terkait kasus DUI yang menjeratnya pada Mei 2022.
Pada saat peristiwa itu terjadi, Kim masih berada dalam agensi Gold Medalist, bersama dengan Kim Soo Hyun dan Seo Yea Ji. Sebelum akhirnya meninggalkan agensi itu pada akhir tahun 2022.
Beberapa sumber lain menyebut, Kim telah meminta keringanan waktu kepada Gold Medalist, dengan alasan mengalami kesulitan ekonomi. Kim juga harus menghadapi kenyataan pahit saat citra publik semakin menurun akibat pelanggaran perjanjian kontrak iklan dan drama karena masalah DUI.
Penampilan Kim di beberapa serial pun tidak dapat diperpanjang, setelah kasus tersebut semakin mencuat. Ia harus melakukan pekerjaan paruh waktu untuk membayar denda tersebut.
Hingga kematiannya yang mendadak itu, Kim Sae Ron masih memiliki data terutang kepada Gold Medalist sebesar 700 juta won atau setara 7,8 miliar rupiah. Di mana saat ini, tuntutan pembayaran utang tersebut masih belum terselesaikan.
===============
Artikel ini menyinggung tentang bunuh diri. Informasi dalam artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa.
Jika Anda, teman, kerabat, atau keluarga memiliki kecenderungan bunuh diri, segera hubungi bantuan profesional melalui psikolog, psikiater, atau dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat. Layanan dari Kementerian Kesehatan dapat dihubungi di nomor 119 ext 8 atau healing119.id.
===============
Editor: Indyra Yasmin & Dipna Videlia Putsanra
