tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU), perwakilan Redaksi/News Manager Media Elektronik Nasional dan dua kubu pasangan capres-cawapres di Pilpres 2019 menyepakati lembaga-lembaga penyiaran yang akan menayangkan debat Pilpres 2019.
Rapat pada hari ini, Rabu (26/12/2018) di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat juga menyepakati jadwal setiap lembaga penyiaran untuk menayangkan debat.
Berdasarkan hasil undian yang diambil oleh perwakilan masing-masing lembaga penyiaran, Kompas TV bersama TVRI, RRI, dan RTV menjadi kelompok stasiun televisi yang menyiarkan debat pertama yang digelar 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta.
Debat ini akan membahas hukum, HAM, korupsi dan terorisme dengan pasangan capres-cawapres menjadi pesertanya.
Kelompok televisi yang tergabung dalam grup MNC Media yakni RCTI, GTV, MNC TV dan iNews TV menjadi kelompok stasiun televisi kedua yang menyiarkan debat kedua pada 17 Februari 2019.
"Debat ini akan membahas energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup serta infrastruktur. Tempatnya di Hotel Sultan, debat yang kedua hanya diikuti capres," ujar Ketua KPU Arief Budiman.
Debat ketiga pada 17 Maret akan disiarkan grup televisi Trans Media yakni Trans TV, Trans 7 dan CNN Indonesia, dan hanya akan diikuti cawapres dengan tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan kebudayaan.
Debat Keempat 30 Maret, disiarkan Metro TV, SCTV, dan Indosiar. Pada debat ini materi ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, dan hubungan internasional akan menjadi bahasan.
Namun, untuk lokasi acara pada debat keempat ini belum ditentukan. Debat keempat kembali digelar khusus dua capres, Jokowi dengan Prabowo saja.
Debat ke-lima akan disiarkan TVOne, ANTV, Berita Satu, dan Net TV. Debat ini akan membahas ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, perdagangan dan industri.
Untuk debat terakhir ini belum ditentukan tanggal dan lokasi debat lantaran KPU dan tim kampanye masih akan mengecek jadwal masing-masing pasangan calon.
"Tanggal debat terakhir ini masih dibahas dalam rapat koordinasi selanjutnya," pungkas Arief.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Yandri Daniel Damaledo
