Kostum Boaz dan Lilipaly Jadi Primadona

tirto.id - Replika kostum dua pemain andalan timnas Indonesia Boaz Solossa dan Stefano Lilipaly menjadi primadona di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Keduanya menjadi barang yang paling banyak diburu masyarakat yang akan menonton pertandingan final Piala AFF 2016.

Hal tersebut diakui oleh salah satu pedagang yang berjualan di sekitar Jalan Tegar Beriman yang tidak jauh dari kompleks stadion, Syamsul Hadi, seperti dilaporkan kantor berita Antara. Menurutnya, dua nama pemain itu saat ini sangat akrab dengan masyarakat Indonesia sehingga banyak dicari.

"Sebenarnya ada nama lain seperti Andik Vermansyah. Tapi nama Boaz dan Stefano Lilipaly saat ini lebih banyak permintaannya," kata pria yang berjualan dengan menggunakan ikat kepala bendera Merah Putih itu.

Harga kostum yang dijual memang cukup variatif tergantung bahan yang digunakan. Seperti kostum khusus anak-anak harganya antara Rp35-65 ribu. Begitu juga dengan kostum untuk dewasa yang harganya variatif mulai dari Rp50 hingga lebih Rp100 ribu.

Tidak hanya Syamsul Hadi, pertandingan final ini juga menjadi berkah bagi penjual kostum lainnya seperti Rendy Emiraldi.

Menurut dia, saat ini penjualan kostum maun pernak-pernik timnas memang mengalami peningkatan. Apalagi Indonesia masuk final.

Pria yang berjualan dengan menggunakan kendaraan roda empat itu mengaku jika dilihat hasil penjualan saat semifinal lalu, hampir 70 persen dagangan yang dibawa laku keras. Pihaknya berharap di final ini rezekinya lebih banyak atau dagangannya laku keras.

"Setiap timnas tanding, saya selalu jualan. Tapi khusus untuk Piala AFF kali ini, kostum Boaz dan Lilipaly paling banyak dicari. Untuk harga antara Rp70-150 ribu," kata Rendy.

Khusus untuk menjelang pertandingan final, Rendy sedikit mendapatkan hambatan saat berjualan karena posisinya salah yaitu di depan pintu VIP. Namun, karena lokasi harus disterilkan, Rendy dan kawan-kawan langsung pindah ke lokasi yang banyak kerumunan masyarakat.

Tingginya animo masyarakat melihat pertandingan final bukan tanpa alasan karena Indonesia sudah lama tidak masuk final. Terakhir timnas Garuda masuk final pada 2010 dan hingga saat ini belum merasakan meraih tropi tertinggi di kejuaraan dua tahunan itu.