tirto.id - Tim nasional sepakbola Indonesia belum memiliki pelatih sejak berakhirnya Piala AFF 2016 dengan hasil menjadi runner up setelah di final kalah dari Thailand. Pelatih sebelumnya, Alfred Riedl, dan asistennya Wolfgang Pikal hanya dikontrak selama tujuh bulan dan sudah selesai pasca-Piala AFF.
Berkaitan dengan persoalan ini PSSI belum memutuskan atau bahkan menyebut nama para calon pelatih pengganti Riedl. Organisasi yang dipimpin Letjen TNI Edy Rahmayadi ini kini sedang melakukan evaluasi timnas secara keseluruhan.
Padahal Agenda terdekat, timnas akan menghadapi SEA Games 2017 di Malaysia.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memerhatikan kualitas calon pelatih untuk tim nasional jika kelak akan memilih pelatih baru.
"PSSI pasti punya standar. Namun tolong lihat latar belakang kepelatihannya, lisensi, termasuk tim mana yang pernah dia tangani dengan sukses," ujar Imam di Kemenpora, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pertimbangan-pertimbangan itu penting karena pelatih tim nasional juga diharapkan bisa menularkan ilmunya kepada pelatih Indonesia dan para pemain.
"Jangan ketika pelatnas selesai, selesai semuanya. Tidak begitu. Harus benar-benar ada ilmu baru yang didapatkan dari pelatih tersebut," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Pada Sabtu (17/12) pekan lalu Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, usai melihat pertandingan Indonesia melawan Thailand di Stadion Rajamangala, Bangkok, menyampaikan mengaku akan segera melakukan evaluasi kinerja pelatih Alfred Riedl dan jajarannya hingga pemain yang saat ini memperkuat timnas Garuda. Evaluasi sendiri bakal dilakukan dalam waktu dekat.
"Kita memang harus menatap ke depan," kata pria yang menjabat Pangkostrad TNI itu kepada Antara.
Indonesia kembali puasa gelar pada ajang Piala AFF. Kegagalan di final AFF pekan lalu menjadi kelima kalinya di ajang turnamen dua tahunan ini. Indonesia masuk babak final pada tahun 2000, berikutnya pada 2002, 2004, 2010 dan 2016, dan dua kali ditaklukkan Thailand.
