tirto.id - Konflik antara Iran dan AS telah mereda setelah Donald Trump, Presiden Amerika Serikat berkomentar tak akan membalas serangan rudak Iran dengan militer. Hal itu ia sampaikan melalui pidatonya di Gedung Putih, Washington DC, pada Rabu (8/1/2020).
Ia menyampaikan tidak akan membalas serangan militer terhadap Iran yang telah menembakkan rudal kea rah pangkalan militer AS di Irak, Rabu (8/1/2020) dini hari. Sebaliknya, Trump akan memberikan sanksi ekonomi sebagai pembalasan atas peristiwa tersebut.
Meski konflik antar kedua negara tersebut telah mereda, diharapkan kepada para Warga Negara Indonesia yang berada di Timur Tengah untuk tetap berhati-hati. Sebab, konflik bisa saja terjadi kembali mengingat belum ada titik terang penyelesaian konflik As-Iran.
Melalui laman resmi Kementerian Luar Negeri, pemerintah Indonesia memberikan himbauan kepada WNI yang berada di wilayah Timur Tengah untuk selalu memperhatikan situasi politik dan keamanan di wilayah Irak, Iran, dan sekitarnya.
Para WNI diharapkan untuk terus melakukan komunikasi dengan perwakilan Indonesia terdekat. Selain itu, ada baiknya untuk mengikuti perkembangan informasi dan imbauan otoritas setempat terlebih terkait situasi keamanan.
Dalam lamannya, Kemenlu juga melampirkan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk setiap keadaan genting. Berikut adalah daftar nomor telepon yang dapat dihubungi:
1. KBRI Baghdad: +964 780 6610 920/+9647500365228
2. KBRI Tehran: +989120542167
3. KBRI Kuwait City:+965-9720 6060
4. KBRI Manama:+973-3879 1650
5. KBRI Doha:+974-33322875
6. KBRI Abu Dhabi:+971-566-156259
7. KBRI Amman: +962 7 7915 0407
8. KBRI Damascus: +963 954 444 810
9. KBRI Beirut: +961 5 924 676
10. KBRI Muscat: +968 9600 0210
11. KBRI Riyadh: +966 56 917 3990
12. KJRI Dubai: +971-56-3322611/+971-56-4170333
13. KJRI Jeddah: +966-50360 9667
Untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi dan dampaknya terhadap WNI, Kemenlu dan Perwakilan RI yang berada di wilayah Timur Tengah telah merencanakan kontijensi.
Rencana kontijensi adalah rencana yang dirancang pada keadaan tidak tentu dengan jalan atau alur yang telah disepakati.
Sementara, Kementerian Luar Negeri RI telah mengaktifkan kembali crisis centre dengan nomor +62812-9007-0027.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora
