tirto.id - Ketua MPR Zulfikli Hasan mengutuk peristiwa pembunuhan yang terjadi di Sampang, Jawa Timur, hanya karena beda pilihan Presiden. Zulhas menilai kedua belah pihak timses tak boleh membuat keadaan politik di Indonesia memanas.
"Saya mengutuk kalau sampai terjadi begitu. Para pendiri negeri ini menangis kalau melihat kita bersengketa, kita berkelahi gara-gara peristiwa politik yg tiap lima tahun kita adakan," kata Zulhas di kompleks MPR DPR RI, Selasa (27/11/2018).
Zulhas mengimbau kepada seluruh timses dan masyarakat untuk tidak mengompori keadaan politik di Indonesia sehingga memanas dan dapat menimbulkan korban sia-sia.
"Ini yang saya mengimbau terutama kepada tim-tim sukses, para kandidat, tokoh tokoh masyarakat, saya betul betul mengimbau, ini Pilpres ini kan sesuatu yang biasa karena kita sudah milih demokrasi jalan kita untuk memilih pemimpin," katanya.
Pendukung calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin menembak simpatisan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan senjata rakitan di Sampang, Jawa Timur, Rabu (21/11/2018).
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin Raja Juli Antoni prihatin atas apa yang terjadi. Ia menduga ini dampak dari apa yang terjadi di kalangan elite politikus yang kerap mempertontonkan gaya agresif untuk menyerang lawan politik.
Dia berjanji TKN akan membenahi cara mereka berkomunikasi.
"Yang paling penting kedua kubu, termasuk kami, berkomitmen dalam melakukan kampanye damai yang salah satu indikasinya berhenti memprovokasi masyarakat,” kata Raja Juli kepada reporter Tirto.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri
