tirto.id - Emas telah menjadi aset berharga di seluruh bagian dunia. Selama berabad-abad, masyarakat memilih emas karena nilainya yang tidak tergerus zaman. Mengutip Reuters, emas telah ditemukan di kuburan di samping sisa-sisa peninggalan kuno lainnya yang berasal dari 4.500 SM. Hal ini menunjukkan stabilitas emas dan daya tariknya dari waktu ke waktu.
Para investor kerap menganggap emas sebagai salah satu produk investasi yang paling aman. Nilai emas kerap pulih dengan cepat apabila terjadi kemerosotan ekonomi. Harganya pun sering berlawanan dengan pasar saham atau perubahan ekonomi. Apabila kepercayaan investor hancur, harga emas sering naik karena para investor yang gelisah mencari tempat aman untuk menarik uang tunai dari pasar.
Di sisi lain, The Balance menuliskan bahwa emas dapat digunakan untuk melindungi dampak inflasi karena memiliki nilai yang lebih stabil dibandingkan aset lainnya. Banyak aset memang mengalami kenaikan harga, namun nilainya tetap turun.
Memilih untuk berinvestasi dalam emas tidak seperti membeli saham atau obligasi. Emas bisa diperoleh secara mudah dengan membelinya secara fisik termasuk emas perhiasan atau batangan. Namun, sangat disarankan untuk membeli emas batangan bila diperuntukkan sebagai alat investasi. Lantas, apa saja pertimbangan lain untuk berinvestasi emas?
Untuk meyakinkan Anda berinvestasi emas, ada beberapa alasan yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk memulai investasi logam mulia tersebut. Berikut adalah di antaranya melansir dari Industry Today dan Investopedia:
1. Emas memiliki permintaan tinggi
Perak dan emas merupakan barang berharga yang selalu diminati di sebagian besar industri. Dunia akan terus berkembang, sedangkan industri pertambangan menyusut. Para penambang cenderung tidak lagi mengambil proyek sebanyak dulu karena faktor lingkungan, alasan keamanan, ketidakpastian ekonomi, dan sebagainya. Meski demikian, emas dan perak akan tetap diminati terutama untuk industri fashion.
Tidak hanya itu, akan lebih banyak industri yang menghargai emas lebih dari sebelumnya. Hal ini dipengaruhi ketidakpastian yang menyertai transaksi keuangan, tabungan, dan platform transaksi investasi lainnya. Akibat lonjakan permintaan yang signifikan, nilai emas juga akan semakin meningkat.
2. Emas tahan inflasi
Tidak seperti investasi lain, emas terbukti tahan terhadap inflasi. Meski nilai mata uang suatu negara meningkat atau menurun, emas memiliki nilai yang stabil. Bahkan, emas juga terbukti memiliki ketahanan kinerja yang baik selama kehancuran ekonomi dunia.
3. Emas memiliki nilai universal
Emas dan perak tidak akan kehilangan nilai intrinsik. Keduanya akan selalu dikenal dan dihargai di mana-mana. Hal ini dipengaruhi oleh sifat universalitas yang dimiliki keduanya. Dengan kata lain, berinvestasi emas akan memberikan keamanan finansial dan kepastian daripada berinvestasi pada aset lain.
4. Tingkat likuiditas yang tinggi
Emas dan perak memiliki likuiditas yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan sebagian besar aset lainnya. Emas sangat dihargai, sehingga sangat mudah untuk mencairkannya menjadi uang tunai.
Di sisi lain, nilainya yang stabil akan membuat pemiliknya menerima jumlah uang yang kurang lebih sama. Investasi aset lain bisa membuat Anda mengalami banyak kerugian karena aset terdepresiasi atau bahkan tersedot akibat gelombang ekonomi yang sedang buruk.
5. Investasi emas akan memberi Anda privasi
Dengan berinvestasi emas, Anda tidak memerlukan keahlian konsultan keuangan atau lembaga keuangan pihak ketiga. Jika berinvestasi emas, Anda hanya perlu membeli dan menyimpannya sendiri. Kerahasiaan pun akan terjamin tanpa diketahui pihak luar tentang nilai aset Anda yang sebenarnya.
6. Dapat diturunkan dari generasi ke generasi
Emas memiliki kestabilan nilai yang dapat Anda manfaatkan sebagai aset masa depan Anda. Bahkan, Anda dapat menurunkan aset ini ke anak atau cucu Anda di masa depan nanti. Sementara itu, nilai emas akan terapresiasi dari waktu ke waktu karena kelangkaan dan sebagainya.
7. Aman dari ketidakpastian geopolitik
Tidak hanya ketika terjadi ketidakpastian ekonomi dunia, emas juga stabil saat terjadi ketidakpastian geopolitik. Oleh karenanya, emas kerap disebut sebagai komoditas krisis. Pada masa-masa ketegangan dunia meningkat, masyarakat seringkali memilih emas karena nilainya yang stabil menungguli investasi lain. Harganya seringkali naik ketika kepercayaan pada pemerintah rendah.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora
