tirto.id - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebutkan penggunaan gadget adalah hak anak. Tapi, usia ideal anak dapat mengakses gadget saat menginjak usia 13 tahun.
Hal ini disampaikan Asisten Deputi (Asdep) Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak pada Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementerian PPPA Dermawan. Ia mengatakan anak usia 13 tahun sudah cukup memiliki nalar untuk mempertimbangkan yang baik untuk dirinya secara sadar.
"Baru boleh saat 13 tahun baru diperkenankan. Pertimbangannya dia sudah bisa bijaksana menggunakan gadget ini, yang tidak layak dia sudah bisa berfikir ini enggak bagus buat saya," ujar Dermawan di Kantor Kementerian PPPA Jakarta pada Jumat (18/5/2018).
Namun orang tua harus bisa memberikan contoh untuk tidak menggunakan gadget secara terus-menerus, lanjut Dermawan.
"Orang tua harus tau jam berapa anak itu boleh pakai HP, jam berapa tidak. Dan yang penting orangtua jangan pegang ketika anaknya enggak boleh, orang tuanya pegang terus. itu persoalan, enggak mau dicontoh," jelasnya.
Sekalipun saat hari libur, ia mengatakan anak tidak bisa dibebaskan menggunakan gadget. Justru di hari libur anak diajak untuk bercengkerama dengan keluarga.
"Itu justru waktu luang anak harus sama keluarga. Jadi, biar ada keakraban keluarga, kita bisa dialog, kalau ada kesulitan, hambatan. Jadi, biar enggak ada gap antara orangtua dan anak, dan biasanya kekerasan timbul karena adanya gap," ungkapnya.
Menurut Dermawan, anak tak bisa dibebaskan dari gadget. Memasuki era digitalisasi dan kurikulum 2013 yang berbasis penerapan teknologi, anak juga berhak menggunakan gadget.
"Jadi nggak bisa anak itu lepas sepenuhnya. Kalau lepas gadgetnya dia enggak dapat pelajaran," kata dia.
Namun, ia menekankan bahwa penggunaan gadget pada anak harus disertai pengawasan dari orangtua. "Orangtua harus bijak melakukan pendampingan terhadap anak-anak. Tetap pengawasan orang tua," ucapnya.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yantina Debora
