tirto.id - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menghadiahkan rumah kepada Lalu Muhammad Zohri, juara dunia lari 100 meter putra U-20. Rumah dari Kemendagri berada tak jauh dari rumah keluarga Zohri, tepatnya di Taman Bangsal Residence, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
“Ungkapan rasa bangga dan apresiasi kepada saudara Zohri atas prestasi dunianya yang membawa harum Indonesia, keluarga besar staf Kemendagri memberikan apresiasi kepada Saudara Zohri sebuah rumah di Bangsal Regency, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara,” kata Tjahjo, di Jakarta, seperti dikutip Sekretariat Kabinet, Senin (16/7/2018).
Setkab menulis, harga rumah terendah di Taman Bangsa Residence sebesar Rp425 juta dan harga tertinggi sebesar Rp750 juta. Menurut Tjahjo, rumah tersebut akan diserahkan kepada Zohri secara simbolis saat tiba di Tanah Air.
“Begitu tiba di Indonesia langsung diserahkan simbolis di Jakarta atau di NTB,” kata Tjahjo.
Atlet asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, berhasil memenangkan lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 cabang di Finlandia. Zohri melewati garis finis dengan catatan waktu 10,18 detik.
Atas prestasinya tersebut, Zohri mendapat bonus dan hadiah dari sejumlah pihak. Zohri tercatat mendapat bonus berupa hadiah uang untuk modal usaha, polis asuransi dan rumah serta beasiswa. Hadiah modal usaha dan polis asuransi untuk Zohri diberikan oleh Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Pemerintah Provinsi NTB memberikan Zohri modal usaha dan polis asuransi, masing-masing senilai Rp100 juta.
Selain itu hadiah berupa beasiswa juga diraih Zohri dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Menurut Menpora Imam Nahrawi, Zohri akan ditanggung pendidikannya hingga tingkat paling tinggi.
Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono untuk merenovasi rumah sederhana milik keluarga Zohri, di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Editor: Dipna Videlia Putsanra
