tirto.id - Laporan Allan Nairn tentang rapat yang membahas skenario jika Prabowo menang dalam Pemilu 2019 berbuntut panjang. Selain dilaporkan Partai Gerindra ke polisi, kredibilitas Allan pun diserang lewat bukti transfer uang yang dibuka oleh Waketum Gerindra, Arief Poyuono.
Arief menunjukan bukti transfer uang kepada Allan Nairn dengan nominal cukup besar mencapai 1.844.947 US dolar. Ia meyakinkan bahwa remitansi transfer ini adalah asli.
“Asli, sangat asli 100 persen,” kata Arief kepada Tirto.
Dokumen ini didapat oleh Ted, teman Arief yang menemaninya saat berjumpa dengan Allan sebulan lalu, di sebuah tempat di Jakarta. Kepada kami, Ted meyakinkan bahwa dokumen ini bukan dokumen palsu.
“Not, it is true,” kata Ted. “Denied or not denied..the fact is true.”
Tak Akurat Sejak dari Kop?
"Logonya jelek banget untuk sekelas DBS gitu lho," ucap salah seorang bankir kepada Tirto.
Pada kop bukti transfer, logo Bank DBS terlihat muram akibat pixel gambar yang sangat kecil. Saking buramnya simbol "four-rayed star" yang jadi identik Bank DBS tak terlihat jelas.
Keburaman pada kop ini kontras dengan jelasnya gambar pada bagian detail pembayaran atau catatan kaki. Kemungkinan besar kop ini ditempel belakangan.
Sesuai tanggal di dokumen, pengiriman uang ini terjadi pada 14 Maret 2019. Merujuk pada kop, tertulis bahwa Bank DBS berkantor di 8 Shelton Way, DBS Building Singapura. Masalahnya, sejak Juni 2012 lalu, DBS telah berpindah kantor ke alamat baru di Marina Boulevard, Marina Bay Financial Centre Tower 3.
Mungkin saja sebagian operasional dan karyawan masih menempati gedung lama, namun kenapa masih menggunakan nama "DBS Building",? Sejak satu dasawarsa lalu, pada 2010 nama DBS Building berganti nama jadi "OUE Downtown".
Mengapa Font Berbeda-beda?
Dalam satu dokumen, apalagi dalam bukti transfer, seluruh teks biasanya memakai jenis font yang sama. Namun dokumen transfer ini berbeda.
Pada sub "Allan Nairn" dan "Remiting Bank" terlihat keduanya memakai jenis font berbeda. Secara seksama huruf pada "Allan Nairn" lebih tebal.
Begitu pun pada bagian "Date", teks "14 Maret 2019" terlihat kontras dengan jenis huruf di bawahnya. Teks "14 Maret 2019" terlihat lebih lebar.
Sebagai pembanding, perhatikan angka "1" pada "14 Maret" dengan angka "1" pada "1948". Angka "1" di bagian atas kepala lebih lancip, berbeda dengan "1" pada "1948" membentuk garis horizontal pendek. Pada bagian ini, terlihat si pengedit tampaknya hanya memodifikasi bagian "date" saja.
Penulis: Aqwam Fiazmi Hanifan
