Menuju konten utama

Kedai Kopi Tiga Generasi

"Tak Kie” bermakna pergaulan dan Kesederhanaan. Sampai di generasi ketiga, Kedai Kopi Tak Kie terus merawat filosofi itu. Urusan kopi adalah tentang pergaulan dan kesederhanaan.

Kedai Kopi Tiga Generasi
Cangkir kopi khas Tak Kie. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/12/21/kopi-es-tak-kie-2--tirto-mac.jpg
Kesan santai para konsumenya. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/12/21/kopi-es-tak-kie-6--tirto-mac.jpg
Kipas Angin sebagai pendingin ruangan. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/12/21/kopi-es-tak-kie-3--tirto-mac.jpg
Menikmati menu Kopi dan Bakmi Tak Kie. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/12/21/kopi-es-tak-kie-1--tirto-mac.jpg
Potret pengunjung dalam pigura. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/12/21/kopi-es-tak-kie-5--tirto-mac.jpg
Desain kedai yang sederhana. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/12/21/kopi-es-tak-kie-4--tirto-mac.jpg
Menu Bakmi khas Tak Kie. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/12/21/kopi-es-tak-kie-7--tirto-mac.jpg
Sajian kopi dengan es. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/12/21/kopi-es-tak-kie-8--tirto-mac.jpg
Etalase menu makanan. tirto.id/Arimacs Wilander
Mulanya, Kedai KopiTakKietak menjual kopi. Ketika pertama kali berdiri pada 1927, ia hanya menjual teh pahit dan teh manis. Atas saran konsumennya, ia mulai menjual kopi.

Berlokasi di Jalan Pintu Besar Selatan III, Gang Gloria, Jakarta, Kedai TakKietak pernah berpindah tempat. Gedungnya tak begitu luas, bernuansa bangunan kuno dengan meja dan kursi kayu kecil.

Desain interiornya pun nyaris tak banyak diubah. Di dindingnya tersemat foto-foto Kedai KopiTakKie dari masa ke masa sebagai penanda zaman. Beberapa foto tokoh yang pernah berkunjung juga terpampang dengan rapi di dinding. Menu andalan kopinya terus dijaga, kopi asal tanah Lampung jadi pilihan yang belum tergantikan.

"TakKie” bermakna pergaulan dan Kesederhanaan. Sampai di generasi ketiga, Kedai KopiTakKie terus merawat filosofi itu. Urusan kopi adalah tentang pergaulan dan kesederhanaan. tirto.id/Arimacs Wilander

Foto & Teks : Arimacs Wilander
Baca juga artikel terkait KOPI TAK KIE atau tulisan lainnya

Editor: Hafitz Maulana