tirto.id - Tika (29) terkepung di kawasan banjir. Ia tinggal di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Banjirnya mencapai pinggang orang dewasa. Ia tinggal di lantai dua, sementara lantai satu kosannya sudah terendam.
"Dampaknya, gue gak bisa ke mana-mana, yang susah makanan," ujar dia kepada reporter Tirto pada Rabu (1/1/2020).
"Ini masih ada stok ibu kosnya, tapi kalo habis ya enggak tahu deh," lanjut Tika.
Belum lagi, ujar Tika, aliran listrik pun mati di kawasannya. "Terus gak ada aliran listrik, gak bisa ngapa-ngapain," kata dia.
Dari halaman lantai 2 kosannya, ia dapat melihat sejumlah barang warga turut hanyut bersama aliran air banjir. Airnya berwarna coklat.
"Ada barang warga [yang ikut hanyut], kursi, sandal. Ini kosan bawah, kan, tempat gue tingkat, itu banjir juga," ujarnya.
Sementara itu, PLN memadamkan listrik di setidaknya 724 wilayah di Jakarta. Pemadaman tersebut dilakukan akibat banjir di sebagian wilayah DKI Jakarta.
"Kami turut prihatin atas musibah ini, kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik," kata Ikhsan Asaad, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta, dalam keterangan tertulis, pada Rabu (1/1/2020).
Ikhsan menjelaskan bahwa PLN melakukan pemadaman sementara aliran listrik di wilayah yang terdampak banjir demi keselamatan masyarakat agar terhindar dari bahaya arus listrik.
"Hingga pukul 9.30 WIB, PLN memadamkan listrik di 724 wilayah Jakarta yang mengalami banjir," ujar Ikhsan.
Sejumlah kawasan yang dipadamkan adalah Karet Pasar Baru Barat dsk, Kedoya Utara, Tanjung Duren, Pancoran, Pejaten Timur, Jati Petamburan, Perum Billy Moon 3 Pondok Kelapa, Jalan Kebon Jeruk Raya, Komplek Jatibening, Jalan Raya Daan Mogot Kalideres, Jalan Swadarma Raya, Jalan Pos Pengumben, Jalan Sektor Ciledug, Jalan Bangka Kemang, Duta Indah Square, Perum Taman Bougenville, Jalan Raya Daan Mogot, Perum Taman Wiana Jatibening, Perum Pinewood Wibawamukti.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Abdul Aziz
