Menuju konten utama

Kampung Air Tadah Hujan

Kampung nelayan Kamal Muara yang terletak di pesisir Teluk Jakarta adalah satu dari beberapa pemukiman yang berusaha bertahan hidup dengan pasokan air terbatas.

Kampung Air Tadah Hujan
Galon bekas air mineral sebagai salah satu alat untuk mengumpulkan air tadah hujan milik warga Kamal Muara. tirto.id/Arimacs Wilander
2018/03/22/kampung-air-tadah-hujan--1--tirto.id-arimacs-wilander.jpg
Galon bekas air mineral sebagai salah satu alat untuk mengumpulkan air tadah hujan milik warga Kamal Muara. tirto.id/Arimacs Wilander
2018/03/22/kampung-air-tadah-hujan--2--tirto.id-arimacs-wilander.jpg
Petugas pembantu dinas PAM Jakarta membantu mengalirkan air PAM ke rumah warga Kamal Muara. tirto.id/Arimacs Wilander
2018/03/22/kampung-air-tadah-hujan--3--tirto.id-arimacs-wilander.jpg
Alat pengukur jumlah air yang dikeluarkan untuk satuan tagihan penggunaan air. tirto.id/Arimacs Wilander
2018/03/22/kampung-air-tadah-hujan--4--tirto.id-arimacs-wilander.jpg
Selang-selang yang mengalirkan air sumur bor ke rumah warga Kamal Muara. tirto.id/Arimacs Wilander
2018/03/22/kampung-air-tadah-hujan--5--tirto.id-arimacs-wilander.jpg
Warga Kamal Muara mengalirkan air sumur bor pada bak. tirto.id/Arimacs Wilander
2018/03/22/kampung-air-tadah-hujan--6--tirto.id-arimacs-wilander.jpg
Gang-gang sempit kampung Kamal Muara menjelang petang. tirto.id/Arimacs Wilander
2018/03/22/kampung-air-tadah-hujan--7--tirto.id-arimacs-wilander.jpg
Kurir air PAM mengantar air pesanan warga Kamal Muara. tirto.id/Arimacs Wilander
2018/03/22/kampung-air-tadah-hujan--8--tirto.id-arimacs-wilander.jpg
Kain kasa sebagai penyaring air hujan terpasang di saluran air tadah hujan milik warga Kamal Muara. tirto.id/Arimacs Wilander
2018/03/22/kampung-air-tadah-hujan--9--tirto.id-arimacs-wilander.jpg
Warga Kamal Muara memeriksa instalasi air tadah hujan di depan rumahnya. tirto.id/Arimacs Wilander
2018/03/22/kampung-air-tadah-hujan--10--tirto.id-arimacs-wilander.jpg
Jirigen-jirigen milik warga Kamal Muara selalu disiapkan di depan rumah untuk tempat air. tirto.id/Arimacs Wilander
2018/03/22/kampung-air-tadah-hujan--11--tirto.id-arimacs-wilander.jpg
Warga Kamal Muara menggunakan air tadah hujan untuk MCK. tirto.id/Arimacs Wilander
2018/03/22/kampung-air-tadah-hujan--12--tirto.id-arimacs-wilander.jpg
Warga Kamal Muara mencuci sepeda motor miliknya menggunakan air tadah hujan. tirto.id/Arimacs Wilander
Kampung nelayan Kamal Muara yang terletak di pesisir Teluk Jakarta adalah satu dari beberapa pemukiman yang berusaha bertahan hidup dengan pasokan air terbatas.

Kampung seluas kurang lebih 10,53 m2 ini dihuni kurang lebih 1.445 KK memiliki tiga sumber untuk mendapatkan air untuk digunakan kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Air PAM, sumur bor dan air tadah hujan. Untuk Air PAM dan sumur bor dibutuhkan biaya untuk mendapatkannya. Biaya untuk mendapatkan Air PAM sendiri harus merogoh kocek Rp. 6.000/100 liter.

Beberapa rumah yang berdiri dengan tonggak bambu dan berdinding papan ini --meskipun ada sebagian rumah yang sudah berdinding beton-- memiliki alat sederhana untuk menampung air hujan melalui bilah bambu yang dialirkan ke botol galon bekas. Botol galon bekas tersebut dimodifikasi dengan kain kasa sebagai penyaring air hujan lalu disimpan di jerigen.

Air tadah hujan banyak digunakan penduduk Kampung Kamal Muara untuk memenuhi kebutuhan mandi dan mencuci. Menampung hujan adalah cara termudah bagi mereka untuk mendapatkan sumber kehidupan mendasar, air. Bagi penduduk Kampung Kamal Muara, hujan adalah sebuah doa yang dikabulkan. tirto.id/Arimacs Wilander
Baca juga artikel terkait KRISIS AIR BERSIH atau tulisan lainnya

Fotografer: Arimacs Wilander
Editor: Hafitz Maulana