tirto.id - Kaka Slank mencoblos di TPS 031 Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada pukul 9.45 WIB. Pria bernama asli Akhadi Wira Satriaji itu datang bersama istri, Natascha Oking dan salah satu anaknya. Kaka datang dengan pakaian kasual, yakni celana pendek hijau dan kemeja batik, serta peci bermotifkan pola etnik.
Sewaktu menunggu antrean panggilan panitia PPS, Kaka dan istrinya menyempatkan diri untuk melihat papan pengumuman dan melayani beberapa permintaan swafoto beberapa warga.
Pada pemilu kali ini, Kaka mengaku memilih partai yang berbeda dengan pilihannya di Pemilu 2014. Selain karena alasan sederhana yakni iseng, Kaka mengaku telah melakukan sedikit riset terkait kandidat dan partai politik tertentu. Langkah ini dia terapkan terutama untuk partai-partai baru.
"Kami juga pengen ada angin baru. [...] Kalau nama-namanya aku memang riset, tapi sedikit. Kalau partai bedalah," ujar Kaka seusai mencoblos.
Menurut Kaka, partai-partai baru yang bermunculan menawarkan kesegaran dan kebaruan. Sementara, sepengetahuannya, partai-partai lama cenderung tidak banyak melakukan perubahan berarti.
Sebagai seorang pemilih, Kaka berharap ada perhatian yang lebih serius ke isu lingkungan hidup. Vokalis Slank ini bahkan bercerita, sebelum debat capres-cawapres ketiga, Kaka dan kawan-kawan sempat menitipkan isu soal laut untuk diikutkan dalam debat. Sayang, upaya mereka tidak berhasil.
"Gue nitip suara dari laut. Tapi ternyata dua kandidat sama-sama tidak ngangkat isu itu," katanya.
Karenanya, Kaka berharap siapapun Presiden yang terpilih nanti mau lebih peduli terhadap isu laut.
"Jadi bagi yang menang, soal hutan kalau bisa [juga] ada yang merhatiin. Itu isu dunia men, tentang plastik, tentang sawit, hutan Sumatera dan Kalimantan, termasuk Papua, yang dulunya bebas [sekarang digunduli]. Ini lingkungan hidup harus jadi bahan utama," tegasnya.
Di luar dunia musik, Kaka memang dikenal cukup vokal terhadap isu lingkungan. Pemilik akun Instagram bernama Fish God itu sering mengampanyekan isu kelestarian laut, deforestasi, juga kerap mengunggah foto-foto bawah laut. Menurut Kaka, isu lingkungan hidup ini jadi makin penting karena bisnis tambang maupun sawit umumnya dikuasi oleh para pejabat besar yang susah untuk diutak-atik.
"Resah. Ya gimana, bisnisan banyak pejabat juga, kan. Sementara di dunia, di Eropa tolak minyak sawit. Kita justru buka lahan baru di Papua. Ironis men. Padahal, kalau regulasinya diikuti dengan bener, ya asyik-asyik aja."
Setelah mencoblos dan melayani lagi beberapa permintaan swafoto, Kaka dan keluarganya meninggalkan TPS sekitar pukul 10.30. Kaka juga menyampaikan pesan bahwa dia dan Slank akan tetap kritis terhadap pemerintah, siapapun yang terpilih nanti.
"Kalau ada sesuatu yang melenceng dari rel, ya suruh masuk rel lagi," pesannya.
Penulis: Frendy Kurniawan
Editor: Nuran Wibisono
