tirto.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai kebijakan golden visa yang baru saja diluncurkan Presiden Joko Widodo sebagai salah satu insentif yang menarik bagi investor untuk bisa menanamkan modalnya di Indonesia.
Tidak hanya itu, Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, juga mengapresiasi upaya pemerintah untuk meningkatkan penanaman modal asing masuk ke dalam negeri ini.
Penerbitan golden visa ditengarai bisa menaikkan kualitas investasi yang masuk ke Indonesia. Pun dengan industri pariwisata yang juga bisa menjadi jauh lebih berkualitas.
“Dunia usaha melihat bahwa kebijakan pemerintah menerbitkan golden visa perlu diapresiasi sebagai salah satu upaya pemerintah meningkatkan investasi masuk, serta diharapkan dapat menarik quality tourism dan talenta expatriates yang berkualitas tinggi yang akan berinvestasi di Indonesia,” jelas Yukki, saat dihubungi Tirto, Jumat (26/7/2024).
Dia tidak melihat golden visa sebagai kebijakan yang mengancam keberlangsungan investasi bagi para pengusaha lokal. Sebab, pemerintah pun juga sudah banyak memberikan kemudahan maupun fasilitas cukup banyak kepada para pengusaha yang berinvestasi di dalam negeri.
“Menurut saya, enggak ada hubungannya dan ini salah satu alternatif untuk diberikan kemudahan bagi siapa pun yang akan investasi di Indonesia,” imbuh dia.
Lagi pula, golden visa juga sudah diterapkan di banyak negara di dunia, beberapa di antaranya adalah negara anggota Uni Eropa.
“Beberapa negara anggota Uni Eropa telah memberlakukan skema ini untuk menarik investasi dan high net worthindividuals (HNW—individu dengan kekayaan sangat tinggi) agar menjadikan negara tujuan investasi mereka sebagai second-home mereka,” ujar Yukki.
Senada dengan Yukki, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, mengatakan bahwa golden visa dapat menarik investor berkualitas masuk ke Indonesia. Karenanya, dia pun mendukung penuh kebijakan tersebut.
“Ini akan menjadi daya tarik investor. Kalau berinvestasi di Indonesia, mereka tidak ada masalah, mereka juga bisa menetap di sini tanpa harus terlalu banyak mengalami kesulitan administrasi dan lain-lain,” kata Shinta, Jumat (26/7/2024).
Dengan adanya modal asing yang masuk ke Tanah Air, kans terbukanya lapangan kerja bakal semakin besar pula. Dengan kondisi ini, ekonomi Indonesia pun berpotensi tumbuh makin tinggi.
“Dengan dia berinvestasi, penciptaan lapangan kerja, multiplier effect-nya juga banyak,” tandas Shinta.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Fadrik Aziz Firdausi
