tirto.id - Anggaran program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Berapa jumlah anggaran IISMA dan berapa bantuan yang diterima peserta?
Jumlah anggaran IISMA berbeda-beda setiap tahun sesuai dengan kebijakan Kemdikbud. Anggaran tersebut dialokasikan untuk menyelenggarakan program IISMA, termasuk memberi bantuan kepada peserta.
IISMA adalah satu dari delapan program unggulan Kampus Merdeka Kemdikbud. Beasiswa ini diberikan bagi mahasiswa aktif di berbagai perguruan tinggi yang beroperasi di bawah Kemdikbud.
Mahasiswa penerima yang memberi kesempatan penerima untuk belajar di perguruan tinggi maupun perusahaan terkemuka berbagai negara.
IISMA pertama kali diselenggarakan pada 2021. IISMA telah bekerja sama dengan puluhan universitas dari berbagai negara.
Mengutip situs IISMA, program ini telah bekerja sama dengan 75 universitas untuk program sarjana dan 51 universitas untuk program kejuruan.
Jumlah Anggaran IISMA dari Kemdikbud
Seperti yang disebutkan sebelumnya, jumlah anggaran untuk IISMA berbeda-beda setiap tahun. Besaran anggaran IISMA ini disesuaikan dengan jumlah anggaran yang diterima Kemdikbud dan kebijakan kementerian terkait.
Kemdikbud menetapkan anggaran program IISMA dengan mempertimbangkan program-program Kampus Merdeka lainnya. Melansir Antara, jumlah anggaran IISMA pada 2022 yang dilaporkan pada 2023 adalah Rp399,43 miliar.
Jumlah peserta yang berpartisipasi dalam program tersebut di tahun yang sama berjumlah 2.513 mahasiswa. Alokasi anggaran program IISMA tersebut merupakan yang terbanyak di antara program Kampus Merdeka lainnya.
Masih mengutip Antara, program Kampus Merdeka lain, salah satunya Wirausaha Merdeka yang mendapat anggaran Rp91,83 miliar.
Program lainnya, yaitu Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Wirausaha Merdeka, MBKM, dan MISB, juga memperoleh anggaran di bawah Rp300 miliar dari Kemdikbud.
Lantas, berapa anggaran IISMA dari Kemdikbud pada 2024? Besaran anggaran IISMA dari Kemdikbud memang belum diumumkan saat ini. Namun, besaran anggaran kemungkinan tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya atau meningkat.
Hal ini karena Pemerintah RI memutuskan untuk menaikkan anggaran Kemdikbud dari tahun sebelumnya. Berdasarkan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2024, Kemdikbud menerima anggaran sebesar Rp97,7 triliun.
Anggaran tersebut jauh lebih besar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp17,48.
Berapa Bantuan Beasiswa yang Diterima Peserta?
Peserta yang lolos seleksi program IISMA berhak memperoleh beasiswa dari Kemdikbud. Beasiswa ini dapat digunakan untuk menunjang kegiatan belajar atau bekerja peserta di luar negeri selama empat bulan sampai satu semester.
Besaran bantuan yang diterima peserta berbeda-beda tergantung dari negara tujuan. Besaran dana juga dipengaruhi oleh durasi program yang ditetapkan universitas atau perusahaan tuan rumah.
Berdasarkan penyelenggaraan IISMA 2023, sejumlah peserta mengaku mendapatkan bantuan dana beasiswa belasan hingga puluhan juta rupiah.
Beberapa peserta yang dikirim ke wilayah Eropa bisa memperoleh uang saku IISMA hingga 1.000 Euro atau sekitar Rp17,5 juta. Jumlah ini tentu berbeda dengan peserta yang dikirim ke negara lain, seperti di Asia, Australia, atau Amerika
Selain menerima bantuan dana, peserta IISMA berhak menerima biaya hidup, asuransi, pengurusan visa, hingga tiket pulang-pergi Indonesia ke negara tujuan. Berikut daftar manfaat yang bisa diterima oleh peserta IISMA:
- Biaya pendaftaran dan biaya pendidikan;
- Biaya asuransi kesehatan;
- Tunjangan rumah dan kehidupan;
- Tiket pesawat kelas ekonomi dan biaya pengurusan visa
- Dana darurat.
Jadwal IISMA 2024
Kemdikbud kembali menggelar program IISMA di tahun ini. Pelaksanaan IISMA 2024 saat ini sudah masuk ke tahap persiapan keberangkatan. Berikut jadwal lengkap penyelenggaraan IISMA 2024 setelah pengumuman seleksi:
- Pengumuman hasil seleksi: Maret - April 2024
- Kelengkapan berkas-berkas: April 2024
- Persiapan sebelum berangkat: April - Juni 2024
- Implementasi program: Mei 2024 - Maret 2025
- Pulang ke Indonesia: November 2024 - Maret 2025
- Pengerjaan laporan: Desember 2024 - Maret 2025.
Editor: Iswara N Raditya
