tirto.id - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif mengatakan bahwa ormasnya tengah membahas persiapan penjemputan sekaligus penyambutan pemimpin mereka, Rizieq Shihab, di Bandara Soekarno Hatta.
Ia mengatakan, penyambutan tersebut akan diikuti oleh lima juta orang yang tergabung dari sejumlah ormas Islam dan pecinta Rizieq Shihab di Indonesia.
"Lima juta umat sudah siap sambut beliau sesuai dengan apa yang dikatakan KH Husni Thamrin selaku pembina 5.000 pondok pesantren di Jawa Barat," ungkap Slamet saat dihubungi Tirto, Senin (5/6/2017).
Namun, ketika ditanya seperti apa teknis penyambutan tersebut, Slamet mengatakan bahwa persiapan penjemputan masih dibahas oleh FPI dan beberapa ormas Islam gabungan lainnya.
"Teknis penyambutan sedang dibahas," jawabnya singkat.
Terkait rencana Presidium Alumni 212 yang akan mengadakan istigasah di Masjid Istiqlal pada 9 Juni mendatang, ia mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui bahwa hal tersebut juga berkaitan dengan rencana kepulangan Rizieq.
"Mungkin, tapi itu tanya saja sama Ustaz Sambo (Ansufri Idrus Sambo )."
Namun, ia mengatakan bahwa dalam rangka kepulangan Rizieq tersebut, FPI juga akan mengadakan agenda pembacaan Surat Yasin bersama di Petamburan, Jakarta Barat.
Agenda tersebut akan dihelat pada Kamis (8/6/2017) selepas salat Asar hingga berbuka puasa. "FPI juga ada agenda Kamis, 8 Juni baca 1000 Surat Yasin di Petamburan," katanya mengungkapkan.
Seperti diketahui, kepolisian telah menetapkan Rizieq Shihab sebagai tersangka kasus pornografi pada Senin lalu (29/5/2017). Polisi menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan Rizieq sebagai tersangka kasus percakapan yang mengandung konten pornografi.
Namun, hingga saat ini Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut masih berada di luar negeri dan mangkir dalam beberapa agenda pemeriksaan kepolisian.
Slamet mengatakan, saat ini Rizieq sedang fokus menjalani ibadah di Mekah. Rencananya, Rizieq kembali ke Jakarta pada 17 Ramadan, atau 12 Juni mendatang.
"Ya, kemungkinan pulang tanggal segitu," ungkapnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari
