tirto.id - Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengatakan, semua kontestan dan pendukung Pilpres 2019 agar menunggu pengumuman resmi KPU melalui rekapitulasi suara pada 22 Mei 2019 mendatang.
"Karena sesuai UU akan diumumkan tanggal 22 [Mei], berdasarkan hitungan manual. Kalau keberatan, maka ada MK," kata dia, dalam sambutan buka bersama Presiden Jokowi dan pejabat tinggi lain, di rumah dinasnya, Jalan Widya Candra, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).
Ia juga mengatakan Indonesia sudah memilih sistem negara demokrasi, sehingga setiap 5 tahun sekali ada pemilu, termasuk pilpres.
"Karena tiap 5 tahun akan ada pemilihan. Tentu pada akhirnya tanggal 22 akan ada pengumuman siapa yang menang, siapa yang terpilih secara manual. Kami tak mendahului," kata dia.
Zulhas juga mengatakan, siapa pun presiden-wakil presiden terpilih mendatang harus bisa menjahit kembali 'merah putih' sebagai simbol persatuan-kesatuan bangsa.
"Saya enggak dukung Pak Jokowi. Tapi saya datang ke presiden, seperti biasa tahun-tahun lalu bukber bergiliran. Pak Presiden sambut dengan tangan terbuka, wajah gembira, walau tak dukung, tapi duduk berdampingan dan akrab. Itulah yang kita anggap bisa jahit kembali merah putih, Pak Oesman beda, Cak Imin beda tapi bisa bersama," kata dia.
"Karena pemilihan keniscayaan di negara demokrasi. Bahwa ini buka bersama. Kalau mau diterjemahkan macam-macam juga silakan. Siapa pun yang terpilih kita harus sama-sama sukseskan agar program berhasil. Kalau program berhasil yang enak rakyat. Ada lagi 2024 sudah siap-siap boleh tarung lagi," ujar dia.
Dalam bukber ini, sejumlah pejabat tinggi hadir. Di antaranya, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, dan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.
Hadir juga Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto, Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar, dan Wakil Ketua MPR Mangindaan. Kemudian, juga ada Politikus Golkar Akbar Tandjung dan Aburizal Bakrie, Wakapolri Ari Dono.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali
