tirto.id - GoJek Traveloka Liga 1 kembali menyuguhkan laga sengit antara Persela Lamongan vs Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017). Kickoff pertandingan dimulai pukul 15.00 WIB dan disiarkan langsung oleh stasiun televisi nasional TV One.
Meski sama-sama terjebak di papan bawah, laga ini patut dinanti karena kedua tim hanya berjarak empat poin. Jika gagal mencuri poin, Semen Padang dipastikan tak dapat memangkas jarak dengan Persela. Sebaliknya, jika menang, Semen Padang akan mendekatkan diri dengan posisi Laskar Joko Tingkir.
Situasi inilah yang kemudian mendorong pelatih Semen Padang, Delfi Adri menyiapkan skuat terbaiknya. Dari 18 nama yang dibawa ke Lamongan, wajah-wajah familiar seperti Ko Jae Sung, Vendry Mofu, Riko Simanjuntak, Irsyad Maulana, dan bomber Marcel Sacramento termasuk di dalamnya.
"Saya berharap kita bisa dapat poin di sana minimal satu, syukur dapat tiga poin," ujar Delfi Adri seperti dikutip situs resmi Liga 1.
Kabau Sirah hanya kehilangan satu nama, yakni Rudy. Sang gelandang tengah masih harus absen lantaran belum sembuh dari cidera.
Sayangnya, meski tampil dengan pemain terbaiknya, Semen Padang menyambut laga kali ini dengan tren negatif. Dari lima laga terakhir, Vendry Mofu dan kawan-kawan hanya sekali imbang dan empat kali menderita kekalahan.
Menanggapi hal tersebut, pelatih lawan sekaligus tuan rumah, Aji Santoso mengaku tak ingin meremehkan. Terlepas dari tren negatif yang mendera, menurutnya Semen Padang masih merupakan tim yang berbahaya.
“Semen Padang tak bisa dianggap main-main. Tetap memiliki pemain berkualitas tinggi. Tak boleh remehkan lawan. Ketika anak-anak [Persela] meremehkan lawan, itu bisa berbahaya,” tandas Aji.
Apa yang dikatakan Aji bukannya tanpa dasar. Rekor pertemuan Persela dengan Semen Padang memang sama sekali tak mengunggulkan Laskar Joko Tingkir. Dari lima bentrok keduanya, Persela kalah empat kali dan sekali bermain imbang. Pada pertemuan putaran pertama lalu, Samsul Arif dan kawan-kawan juga takluk dari Semen Padang karena gol tunggal Irsyad Maulana.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Maya Saputri
