tirto.id - Laga final Piala Dunia antarKlub 2018 antara Real Madrid vs Al-Ain akan digelar pada Sabtu (22/12/2018) di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pukul 20.30 WIB. Hasil final ini akan menciptakan rekor baru, antara hattrick juara atau menghasilkan juara baru di luar benua Eropa dan Amerika.
Prestasi Al-Ain saat ini patut dibanggakan terutama tidak hanya bagi tuan rumah penyelenggara, namun juga untuk semua kawasan di benua Asia. Menjadi "wakil" Asia bersama Kashima Antlers, klub asal UEA itu berhasil tembus hingga babak final. Sedangkan Kashima, klub yang diasuh oleh Go Oiwa sekaligus juara Liga Champions Asia, kandas di babak semifinal oleh Real Madrid.
Perjalanan panjang Al-Ain untuk menuju pertandingan akhir ini penuh dengan liku-liku meskipun tampil di kandang sendiri. Dari tiga laga yang dilakoni anak asuh Zoran Mamić, dua diantaranya harus dilalui hingga babak adu penalti.
Saat menghadapi Team Wellington pada play off, Marcus Berg dan kawan-kawan berhasil menahan imbang klub asal Selandia Baru itu dengan skor akhir 3-3 setelah sempat tertinggal 0-3. Pada adu penalti, Al-Alin unggul 4-3 dan melaju ke perempatfinal untuk menghadapi Esperance Tunis.
Esperance Tunis, klub asal Tunisia, menjadi korban keganasan berikutnya bagi skuat asuhan pelatih asal Kroasia itu. Tiga gol tanpa balasan berhasil digelontorkan oleh Mohamed Ahmed dan kawan-kawan ke gawang perwakilan dari benua Afrika itu pada laga perempatfinal. Kemenangan ini membuat Al-Ain lolos ke semifinal untuk bertemu wakil dari CONMEBOL, River Plate.
Kejutan besar kemudian dibuat tuan rumah saat berhasil menaklukkan River Plate, klub yang baru saja meraih juara Copa Libertadores dengan mengalahkan musuh bebuyutan, Boca Juniors.
Pada laga semifinal, lagi-lagi pertandingan harus dilanjutkan hingga adu tendangan penalti setelah dalam 2x45 menit berakhir dengan skor 2-2. Menang dengan hasil 4-5, kiper Al-Ain Khalid Eisa menjadi pahlawan setelah berhasil menggagalkan penendang terakhir River Plate, Enzo Pérez.
Khalid Eisa yang memperoleh penghargaan Alibaba Cloud Award sebagai man of the match saat laga melawan Team Wellington pernah mengungkapkan, salah satu kunci keberhasilannya saat tampil pada ajang ini.
"Itu semua karena ini adalah Piala Dunia, turnamen global, bukan kompetisi biasa," ungkap penjaga gawang berusia 29 tahun itu, dilansir dari laman resmi FIFA, Kamis (20/12).
Jika berhasil memenangkan laga melawan Real Madrid, maka Al-Ain akan menjadi juara untuk pertama kalinya sekaligus klub pertama yang meraihnya di luar dari benua Eropa dan Amerika.
Sementara Real Madrid yang datang dengan komposisi pemain utamanya, hanya menjalani satu kali laga untuk bisa lolos menuju final Piala Dunia antarKlub 2018.
Los Merengues cukup menundukkan Kashima Antlers dengan skor 1-3 pada babak semifinal di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi (19/12). Hattrick dari Gareth Bale pada menit ke 44', 53', dan 55' mengantarkan skuat asuhan Santiago Solari untuk menuju laga terakhir. Sedangkan satu-satunya gol dari juara Liga Champions Asia edisi terakhir itu disumbangkan oleh Shoma Doi pada menit ke-78.
Menghadapi tuan rumah, Los Blancos tentu harus mewaspadai faktor mental dari Al-Ain yang sudah terasah dari babak play off. Namun, klub sekota Atletico Madrid itu di atas kertas diunggulkan untuk memenangi laga melihat rekor mereka saat tampil di Piala Dunia antarKlub.
Dari tiga kali kesempatan yang dijalani Real Madrid saat bertanding di babak final sejak tahun 2000, rekor keberhasilan 100% berhasil mereka torehkan. Gelar juara pemegang rekor 13 kali trofi Liga Champions itu diraih pada tahun 2014, 2016, dan 2017.
Uniknya, El Real meraih tiga gelar itu di tiga tempat berbeda. Tahun 2014 saat digelar di Maroko, 2016 di Jepang, dan 2017 di UEA. Jika berhasi meraih piala tahun ini, Gareth Bale dan kawan-kawan akan menciptakan sejarah hattrick juara sekaligus menjadi tim pemegang rekor gelar terbanyak, dengan empat trofi Piala Dunia antarKlub.
Editor: Beni Jo
