tirto.id - Turnamen badminton Swiss Open 2020 bakal digelar tanpa penonton. Keputusan ini dikeluarkan pada Senin (9/3/2020) malam waktu setempat terkait persebaran virus corona di Eropa.
Sebelumnya panitia lokal sempat menyebutkan jika turnamen berkategori BWF World Tour Super 300 tersebut akan dihelat dengan jumlah penonton maksimal 200 orang. Pembatasan itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Namun, situasi terbaru memaksa mereka untuk mengubah kebijakan tersebut.
Berdasarkan data John Hopkins CSSE hingga Selasa (10/3/2020) pagi waktu Indonesia, Swiss berdiri di urutan ke-10 sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia. Mereka memiliki total 374 kasus, dengan jumlah meninggal mencapai 2 orang.
“Ini sudah menjadi jelas, peraturan telah berubah lagi. Menurut situasi terkini, Swiss Open 2020 harus digelar tanpa penonton,” tulis swissopen.com, pada Selasa (10/3/2020) dini hari tadi.
Meski demikian pihak penyelenggara tetap membuka kemungkinan adanya perubahan kebijakan kembali pada Jumat (13/3/2020) oleh pemerintah setempat, yang didasarkan pada perkembangan terakhir di lapangan.
“Namun pada hari Jumat keputusan ini masih dapat mengalami perubahan, sebagaimana kemungkinan pemerintah Swiss akan memberikan kebijakan baru,” imbuh swissopen.com.
Kejuaraan badminton Swiss Open pada tahun ini menyediakan hadiah total mencapai 175.000 dolar AS. Turnamen berkategori Super 300 tersebut dijadwalkan berlangsung pada 17-22 Maret mendatang di St.Jakobshalle, Basel, Swiss.
Mengacu dari jadwal kejuaraan yang telah dirilis, agenda hari pertama pada Selasa (17/3/2020) diisi dengan pertarungan babak kualifikasi dan laga 32 besar sektor ganda campuran.
Rabu (18/3/2020) digunakan untuk laga 32 besar semua sektor. Babak 16 besar dihelat pada Kamis (19/3/2020), kemudian duel perempat final pada Jumat (20/3/2020).
Laga semifinal diagendakan pada Sabtu (21/3/2020), dan partai puncak digelar Minggu (22/3/2020).
Dalam gelaran Swiss Open edisi tahun 2019 silam kontingen Indonesia mampu meloloskan 2 wakil ke partai final, lewat ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Namun pada akhirnya hanya Fajar/Rian yang sukses membawa pulang trofi juara, selepas menundukkan wakil Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin, di laga final.
Sedangkan duet Rinov/Mentari harus puas menjadi runner-up, usai takluk di tangan pasangan Denmark, Mathias Bay-Smidt/Rikke Søby Hansen.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Fitra Firdaus
