tirto.id - HMD Global resmi memperkenalkan ponsel Nokia 2720 Flip di ajang IFA 2019, Berlin, Jerman, Kamis (5/9/2019) waktu setempat dan membidik pasar entry-level. Kehadiran Nokia 2720 Flip bisa dikatakan rilis ulang atau reboot dari ponsel dengan nama yang sama yang diluncurkan 2009 atau kurang lebih 10 tahun yang lalu.
Nokia 2720 Flip versi baru ini mengusung konsep desain yang sama dengan Nokia 2720 versi lama, yakni menggunakan mekanisme lipat atau flip.
HMD Global juga telah memberikan sentuhan pada detail desain Nokia 2720 Flip agar terlihat lebih modern dan menarik, serta dimensi yang lebih tipis. Rilis ulang seperti Nokia 2720 Flip bukan kali pertama karena sebelumnya HMD Global pernah merilis reboot Nokia 3310 dan 8110 4G.
Hal yang menarik dari ponsel fitur Nokia 2720 Flip ini adalah sistem operasi yang diusungnya, yakni KaiOS. Meski masih masuk dalam kategori feature phone, Nokia 2720 Flip ini cukup canggih dengan dukungan aplikasi Facebook dan WhatsApp yang sudah pre-installed di dalamnya. KaiOS pada Nokia 2720 Flip bahkan mendukung fitur Google Assistant.
Tak hanya itu, ponsel lipat Nokia 2720 Flip ini juga telah mendukung jaringan 4G LTE Cat.4 untuk kecepatan transfer data yang tinggi dan telah dibekali WiFi. Bahkan, Nokia 2720 Flip dapat digunakan untuk WiFi tethering atau mengubahnya menjadi hotspot untuk berbagi koneksi internet dengan perangkat lain.
Seperti yang dilansir GSM Arena (5/9/2019), Nokia 2720 Flip ini dibekali layar utama berukuran 2,8 inci dengan resolusi QVGA dan layar eksternal berukuran 1,3 inci dengan resolusi yang sama. Nokia 2720 Flip didukung memori internal berkapasitas 4GB yang masih dapat diperluas melalui slot microSD.
Kinerja Nokia 2720 Flip ini cukup mumpuni menjalankan KaiOS berkat dukungan chipset Snapdragon 205 yang mengusung prosesor dual-core 1,1GHz yang ditandemkan dengan RAM 512MB. Nokia 2720 Flip didukung baterai 1500mAh guna mendukung aktivitas pemakai.
Berdasarkan informasi dari Slashgear (05/09/2019), Nokia 2720 Flip ini akan dipasarkan dalam waktu dekati di wilayah Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Pasifik, dan Cina dengan harga $99 atau sekitar Rp1,4 juta. Belum ada informasi apakah ponsel ini akan hadir di pasar Indonesia atau tidak.
Penulis: Ditya Pandu Akhmadi
Editor: Dipna Videlia Putsanra
