tirto.id - Hizbullah menyerang pangkalan militer Israel di Binyamina, Israel tengah, Minggu (13/10/2024) waktu setempat. Serangan yang menggunakan drone tersebut menewaskan 4 tentara dan mengakibatkan 7 orang luka parah.
Sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Senin (14/10/2024), serangan tersebut diklaim sebagai serangan paling militan dari kelompok Hizbullah sejak Israel melancarkan invasi darat ke Lebanon hampir dua pekan lalu. Hizbullah juga menyatakan serangan tersebut sebagai aksi pembalasan serangan Israel di Beirut pada Kamis (10/10/2024) lalu yang menewaskan 22 orang.
Layanan penyelamatan nasional Israel mengeklaim, serangan drone Hizbullah melukai 61 orang.
Hizbullah dan Israel saling serang sejak perang di Gaza dimulai. Saat ini, eskalasi pertempuran pun semakin meningkat.
Di Gaza, serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk anak-anak di sebuah sekolah pada Minggu (13/10/2024) malam berdasarkan keterangan dua rumah sakit setempat. Sekolah di Nuseirat itu melindungi sebagian dari warga Palestina yang mengungsi akiabt perang.
Sementara itu, ledakan terjadi di luar Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Senin (14/10/2024) dini hari. Sejumlah warga pun dilarikan ke rumah sakit menyusul serangan tersebut.
Di saat yang sama, Hizbullah melakukan serangan mematikan ke Israel ketika Amerika Serikat mengumumkan akan mengirimkan sistem pertahanan udara baru ke Israel untuk membantu meningkatkan perlindungan terhadap rudal, bersama dengan pasukan yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya. Akan tetapi, Juru Bicara militer Israel enggan menjawab kapan pengiriman senjata itu.
Israel sekarang berperang dengan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Kedua organisasi tersebut merupakan kelompok militan yang didukung Iran. Iran pun diperkirakan akan menyerang Iran sebagai balasan atas serangan rudal awal bulan ini. Iran pun siap menanggapi serangan Israel.
Sumber: VOA Indonesia
#voaindonesia
Editor: Intan Umbari Prihatin
