Masuk tirto.id
tirto.id - Kapal ambulans laut milik Desa Dewakkang yang sebelumnya dinyatakan hilang kontak di perairan Pangkep, Sulawesi Selatan, pada 13 Oktober lalu, ditemukan terdampar di Pulau Sapeken, Selat Bali, Kepulauan Sumenep, Jawa Timur.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, dalam keterangannya mengatakan, informasi keberadaan kapal ambulans beserta tiga penumpangnya diperoleh setelah pihak Basarnas berkomunikasi dengan keluarga korban di Pulau Dewakkang.
“Alhamdulillah, korban ditemukan selamat dan berada di Pulau Sapeken, Kepulauan Sumenep. Informasi ini kami terima dari keluarga korban,” ujar Sultan, Sabtu (25/10/2025).
Sultan menyebut pihaknya belum dapat memastikan proses pemulangan para korban ke kampung halamannya.
“Belum diketahui kepastian kembalinya korban ke daerah asal, apakah mereka menunggu perbaikan kapal atau dijemput oleh keluarganya,” pungkas Sultan.
Sebelumnya, tim SAR gabungan di bawah komando Kantor Basarnas Makassar melakukan pencarian selama sepekan, yakni pada 14–21 Oktober. Pencarian dihentikan sesuai SOP Basarnas setelah tujuh hari pencarian tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal maupun korban.
Dalam pencarian kapal ambulans yang hilang kontak tersebut, Basarnas mengerahkan KN SAR Kamajaya bersama anak buah kapal menuju lokasi kejadian dengan jarak tempuh 100 mil laut (NM), kecepatan 12 knot, dan waktu tempuh sekitar delapan jam dari Posko Makassar.
Unsur potensi SAR terdiri atas enam personel Tim Rescue Kansar Makassar, 17 awak ABK KN SAR Kamajaya 104, enam anggota Polairud Polda Sulsel, satu anggota SAR Almuhajrin, tiga anggota SAR Martim, dan lima anggota SAR Pangkep.
Layanan ambulans laut merupakan program yang dicetuskan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kepulauan, khususnya dalam upaya menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan yang berdomisili di daerah kepulauan seperti Kabupaten Pangkep, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Luwu, dan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Editor: Hendra Friana
