tirto.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader partai berlambang moncong putih itu agar turun langsung menemui rakyat pada Pemilu 2024. Megawati mengingatkan seluruh kader agar menyatu dengan rakyat.
Arahan Megawati itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pada pelaksanaan hari kedua Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/9/2023).
"Di dalam arahan Ibu Megawati, mengingatkan bahwa pemilu adalah pergerakan turun ke bawah, menyatu dengan rakyat," kata Hasto kepada wartawan di lokasi.
Hasto mengatakan seluruh kader harus bergerak tanpa ragu dan penuh keyakinan demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang pangan. PDIP sendiri akan menawarkan kedaulatan pangan pada Pemilu 2024 mendatang.
"Tiga pilar partai harus bergerak tanpa ragu-ragu, penuh keyakinan, penuh narasi, mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang pangan," ucap Hasto.
Megawati juga, kata Hasto, mengingatkan pentingnya membangun kualitas SDM Indonesia melalui kualitas pendidikan, penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi.
"Partai [seluruh kader PDIP] menyelesaikan masalah-masalah rakyat," tutur Hasto.
Di sisi lain, kata Hasto, putri sang proklamator Bung Karno itu meminta seluruh kader agar bisa menangani persoalan stunting.
Kemudian, Megawati mengingatkan seluruh kader agar bekerja sama demi memenangkan bakal capres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Kerja sama itu harus bersinergi dengan PPP, Hanura, dan Perindo yang turut mendaulat Ganjar Pranowo sebagai capres. Seluruh kader juga diingatkan agar bisa merangkul seluruh sukarelawan.
"Nah dari situ kemudian, Bu Mega juga menegaskan tentang pentingnya saksi pemilu, penggerak pemilih yang harus dipersiapkan," kata Hasto.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP Arif Wibowo yang ditunjuk Megawati menjadi Badan Saksi Pemenangan Pemilu diminta untuk mengaplikasikan berbagai teknologi terapan di dalam mengamankan suara rakyat.
"[Sehingga] setelah arahan Ibu Megawati hari ini, dilakukan pembahasan terhadap penggunaan artificial Intelligence di dalam pemilu," tutur Hasto Kristiyanto.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Reja Hidayat
