tirto.id - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, angkat bicara mengenai Capres Prabowo Subianto yang dipandang tidak etis menyebutkan makian terhadap paslon lain usai debat pekan lalu.
Hasto memaparkan, seharusnya sebagai capres, Prabowo berbicara yang membangun harapan. Namun, Prabowo dengan tegas justru mengatakan makian.
"Bagi Pak Prabowo debat belum selesai, maka kemudian dia mengatakan 'goblok', 'tolol', itu yang seharusnya tidak boleh disampaikan oleh pemimpin," ucap Hasto di Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).
Menurut Hasto, sebagai seorang pemimpin sudah seharusnya menggelorakan semangat juang yang berdampak baik kepada masyarakat. Maka itu, Hasto juga setuju dengan pernyataan Wakil Presiden Ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, bahwa seorang pemimpin harus bisa mengontrol emosi.
Lebih lanjut Hasto mengklaim, Ganjar telah mengambil alih kepemimpinan dari Prabowo dalam debat capres ketiga. Sebab, menurutnya, Ganjar berhasil menunjukan kemampuannya dalam menjabarkan strategi pertahanan. Padahal, kata Hasto, sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo seharusnya menjadi yang paling unggul.
Hasto pun berpendapat bahwa keputusan bangsa dan negara ini harus diambil dengan jernih tanpa emosi atau marah-marah.
“Saya sependapat bahwa keputusan bangsa dan negara ini harus diambil dengan jernih. Kalau dalam debat saja sudah emosi lalu kebawa-bawa setelah debat dengan mengatakan ‘goblok’, ‘tolol’, bagaimana bisa menjadi pemimpin yang baik,” ungkapnya.
Masyarakat, kata Hasto, harus memilih berdasarkan hati nurani. Segala intimidasi menjelang hari pencoblosan diharapkan tidak mengalahkan suara hati nurani untuk memilih calon pemimpin yang sesungguhnya.
Dia yakin jagoannya, Ganjar-Mahfud, benar-benar mementingkan rakyat hingga turun mau ke bawah secara langsung. Hal itu, ungkapnya, berbeda dengan yang dilakukan Prabowo selama masa kampanye.
"Kalau pak Ganjar blusukan dengan kaki sendiri, berjalan sendiri. Kalau pak Prabowo bertemu rakyat kan dengan bantuan mobil Alphard," ujar Hasto.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Irfan Teguh Pribadi
