tirto.id - Timnas Indonesia menelan kekalahan 3-4 dari Malaysia dalam semifinal Piala AFF U18 2019 di Go Dau Staidum, Sabtu (17/8/2019). Hasil ini membuat Indonesia dalam dua tahun beruntun gagal ke final setelah disingkirkan lawan yang sama.
Pertandingan derbi Melayu ini berjalan menarik sejak awal. Kondisi lapangan yang becek membuat para pemain dituntut untuk bermain lebih efektif dan hati-hati jika tak ingin melakukan kesalahan fatal. Pada 10 menit pertama memang ada satu peluang dari Malaysia, namun secara keseluruhan tidak ada kans yang benar-benar berbahaya dari kedua tim.
Peluang berbahaya baru bisa dikemas Bagus Kahfi pada menit 10 ketika tendangannya dari luar kotak penalti masih mengarah ke kiper Sikh Izhan Nazriel. Namun justru Malaysia yang membuat kejutan. Tendangan bebas kapten tim Muhammad Mukhairi Mahadi menimbulkan petaka di kotak penalti Indonesia yang akhirnya bisa dikonversi menjadi gol oleh Mohammad Aiman Afif.
Nyaris saja gawang Ernando Ari bobol lagi pada menit 21. Umpan Mahadi kembali membuat pertahanan Indonesia dalam masalah besar karena umpannya bisa disontek Muhammad Azam Azmi namun bola masih membentur tiang gawang. Keberuntungan kedua datang bagi Indonesia karena bola rebound yang disambar Luqman Hakim menerpa mistar gawang.
Setelah peluang tersebut, praktis Malaysia dikurung habis oleh para pemain Indonesia. Peluang demi peluang lahir seperti dari Beckham Putra Nugraha pada menit 27. Kemudian ada percobaan dari David Maulana dan Brylian Aldama yang bisa diblok para pemain Malaysia dan sepakan Bagus yang melebar dari gawang.
Usaha keras skuad asuhan Fakhri Husaini baru berbuah manis pada menit 45. Kerja sama Bagas Kaffa dan Fajar Faturrahman dari sisi kanan sukses membuat Indonesia menyamakan skor. Umpan tarik yang dilepaskan Fajar disambut sepakan Beckham dan kali ini Nazriel hanya terpaku melihat bola masuk ke gawangnya.
Babak kedua berjalan sembilan menit, gawang Ernando harus bobol lagi. Kesalahan dilakukan Bayu Muhammad Fiqri yang salah membuang bola di daerah pertahanan sendiri. Peluang itu dimanfaatkan Luqman untuk melepaskan tendangan dari luar kotak penalti dan sukses menjebol gawang Ernando.
Nyaris saja gawang Indonesia terancam lagi tak lama berselang. Kali ini giliran Azam Azmi yang melepaskan tendangan jarak jauh namun Ernando bisa sigap menepis bola. Serangan Malaysia sendiri lebih sering dilakukan dengan serangan balik memanfaatkan nafsu skuad Timnas U18 yang ingin menyamakan skor.
Sebaliknya, serangan Indonesia sudah seringkali bisa diantisipasi para pemain Malaysia. Menumpuknya para pemain Malaysia di area permainan mereka benar-benar menyulitkan Indonesia mengembangkan permainannya. Tercatat hanya ada satu peluang bagus lewat tendangan Fajar dari sudut sempit yang sanggup ditepis Nazriel.
Kerja keras Indonesia berbuah manis pada menit 80 ketika Fajar berhasil lolos di sisi kiri dan melepaskan tendangan mendatar yang menjebol gawang Nazriel. Dua menit kemudian bahkan Indonesia berbalik unggul ketika serangan balik cepat yang digalang Salman bisa ia selesaikan sendiri dengan brilian dan membuat skor menjadi 3-2.
Sayangnya, semenit kemudian tekel Dewangga pada salah seorang pemain Malaysia di kotak penalti memberikan hadiah sepakan penalti pada Malaysia. Eksekusi Harith sukses menyamakan skor menjadi 3-3 dan laga harus berlanjut ke extra time.
Sial bagi Indonesia karena pada babak pertama perpanjangan waktu gawang mereka jebol lagi untuk kali keempat. Sebuah umpan tendangan bebas dari sang kapten disambut oleh Harith di tiang jauh dan membawa Malaysia unggul 3-4.
Di babak kedua perpanjangan waktu, Indonesia meningkatkan tempo permainannya setelah masuknya Rendy Juliansyah. Beberapa peluang lahir seperti dari Bagus, aksi individu Brylian, dan bahkan ada sepakan Zico yang membentur tiang gawang.
Pada menit 120, sempat ada sepakan keras Brylian yang ditahan Nazriel dan setelahnya dapat dipastikan bahwa Indonesia harus merelakan tiket ke final jatuh ke tangan Malaysia.
Pencetak Gol: Beckham 45’, Fajar 80’, Salman 82’ / Aiman 19’, Luqman 54’, Harith 84’-pen, 99’
Susunan Pemain:
Indonesia: Ernando Ari; Bagas Kaffa, Bayu Muhammad Fiqri, Alfeandra Dewangga (Yudha Febrian 100’), Salman Alfarid; Brylian Aldama, David Maulana (Braif Fatari 117’), Beckham Putra Nugraha; Fajar Faturrahman (Rendy Juliansyah 106’), Mohammad Supriadi (Sutan Zico 68’), Bagus Kahfi.
Malaysia: Sikh Izhan Nazriel; Muhammad Firdaus Ramli, Muhammad Nuh Azlan Syah (Muhammad Umar Hakeem 53’), Harith Haiqal, Muhammad Aidil Azuan (Ahmad Zikri 72’); Muhammad Fakrul Naszari, Mohd Aiman Afif Afizul (Muslihuddin Atiq), Muhammad Azam Azmi; Muhammad Mukhairi Mahadi, Mohammad Nasip Zain (Mohammad Firdaus 91’), Luqman Hakim Shamsudin.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Ibnu Azis
