tirto.id - Hari Ibu Nasional adalah sebuah peringatan tahunan setiap 22 Desember untuk mengenang dan mengapresiasi perjuangan perempuan Indonesia yang turut berjuang dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.
Situs Kebudayaan Kemdikbud menyebutkan, penetapannya tidak bisa lepas dari diadakannya Kongres Perempuan Indonesia pada 22-25 Desember 1928. Kala itu berkumpulan perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang ke dalam satu Perhimpunan Perempuan Indonesia.
Mengutip Panduan Peringatan Hari Ibu ke 94 tahun 2022, kongres tersebut dinilai menjadi tonggak sejarah pergerakan perempuan Indonesia. Lalu, Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959 menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu Nasional.
Hari Ibu saat ini dimaknai lebih luas lagi. Peran ibu makin mendapat pengakuan kesetaraan bersama dengan suaminya. Pasangan ayah dan ibu bersama-sama untuk meraih cita-cita tanpa perlu merendahkan satu dengan lainnya.
Peran ibu yang membantu suaminya dengan bekerja, atau yang memilih mengurus rumah tangga sembari mengasuh langsung anak-anak mereka, merupakan pilihan sama baiknya. Kiprah mereka dalam keluarga senantiasa dikenang oleh anak-anak sampai kapan pun juga.
Melalui peringatan Hari Ibu dapat dijadikan momen tepat untuk berbagai pesan positif mengenai peran penting perempuan, terutama sosok ibu. Pesan tersebut sebagai bentuk ungkapan rasa terima kasih atas jasa besar mereka selama ini.
Ucapan Doa untuk Ibu yang Sudah Meninggal
Ada banyak kalimat yang dapat diungkapkan untuk menghargai kiprah seorang ibu. Bahkan, pujian bagi mereka tidak akan ada habisnya bila mengingat jasa yang telah dicurahkan semenjak anak mereka bayi sampai menua. Sekali pun ibu telah tiada, kenangan bersamanya akan selalu terjaga dalam pikiran.
Berikut berbagai ucapan doa yang dapat disampaikan bagi ibu tercinta yang sudah meninggal dunia:
- Ibu, engkau laksana mentari yang tak kenal lelah menyinari indah dunia ini. Sungguh kasihmu seluas samudera dan tak bisa aku ukur dengan apapun. Meski kau kini telah bersama-Nya, sebisa mungkin aku akan mencoba mewujudkan harapanmu.
- Ibu, aku mencintaimu untuk semua yang telah kau lakukan. Aku akan senantiasa mendoakanmu sebagai bentuk sayangku padamu. Tersenyumlah engkau Ibu, yang sudah bersama Allah. Aku mencintaimu.
- Di Hari Ibu ini, aku hanya ingin Ibu tahu jika diriku sangat menyayangimu. Aku sangat bahagia memiliki Ibu sepertimu. Semoga Ibu mendapatkan semua yang terbaik dan termanis dalam kehidupan kekal di akhirat.
- Ibu, kau telah melihatku tertawa dan menangis semenjak aku dilahirkan. Saat itu juga kau memilih berada di sampingku dan menemaniku. Terima kasih untuk segalanya dukunganmu saat dirimu masih hidup. Ibu, aku mencintaimu.
- Ibu, cintamu adalah abadi sekali pun kau tidak ada lagi di sisiku. Cinta luar biasa darimu itu telah membantuku mengatasi berbagai masalah. Engkau adalah sosok yang benar-benar mempedulikanku. Ibu, aku sangat menyayangimu.
- Kehadiran ibu yang singkat adalah segalanya dalam hidupku. Kau adalah pembimbing, inspirator, dan harapan bagiku untuk masa depan lebih baik. Ya Allah, karuniakan surga bagi ibuku tercinta.
- Ibu, sungguh sangat banyak perbuatanku yang telah membuatmu kecewa. Namun, kau selalu mau memahamiku. Terima kasih ibu dan aku akan senantiasa mendoakanmu untuk kebaikan di akhirat
Doa untuk Orang Tua dalam Islam
Dalam Islam, doa dari anak kepada orang tua menjadi salah satu bentuk ibadah jariyah. Doa tersebut akan sampai kepada orang tuanya, sekali pun mereka telah meninggal. Oleh sebab itu, doa anak salih ini menjadi penyejuk bagi kedua orang tuanya yang telah tinggal di alam selajutnya.
Mengutip laman NU, doa untuk kedua orang tua dapat menggunakan lafal berikut:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā
Artinya: "Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dipna Videlia Putsanra
