tirto.id - Gunung Merapi yang terletak diperbatasan Jogja dan Jawa Tengah hingga saat ini masih masuk fase erupsi efusif dan berada pada status level III atau siaga.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menegaskan, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Menurut BPPTKG pada periode pengamatan Senin (10/1/2022) pukul 00:00-06:00 WIB, teramati guguran lava pijar Gunung Merapi sebanyak 4 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter.
Sebelumnya pada periode pengamatan Minggu (9/1/2022) pukul 00:00-24:00 WIB dari Gunung Merapi teramati adanya awan panas guguran dengan jarak luncur 2.500 meter mengarah ke barat daya dan guguran lava pijar sebanyak 15 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.200 meter. Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Kondisi Gunung Merapi terkini
Periode pengamatan
10-01-2022 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 78-94 %, dan tekanan udara 569-717 mmHg.
Visual
● Gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
● Teramati guguran lava pijar 4 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 34, Amplitudo : 3-16 mm, Durasi : 25.4-134 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 2, Amplitudo : 4-6 mm, Durasi : 19.6-22.1 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 3, Amplitudo : 3 mm, S-P : 0.64-0.84 detik, Durasi : 6.2-7.6 detik)
■ Tektonik Jauh
(Jumlah : 2, Amplitudo : 3 mm, S-P : 5.96-6.16 detik, Durasi : 42.4-55.3 detik)
Tingkat aktivitas
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya
