tirto.id - Perancis memenangkan laga pertamanya di Grup C Piala Dunia 2018 Rusia usai membekuk Australia dengan skor 2-1. Paul Pogba memastikan kemenangan Les Blues lewat gol cantiknya pada menit 80. Gol itu seolah menjadi pembuktian gelandang termahal sejagat ini yang kerap mendapat sorotan atas penampilannya yang dinilai masih labil.
Sebelum bola cungkilan Pogba menghujam gawang Australia yang dikawal Mathew Ryan dalam laga yang digelar di Kazan, Rusia, situasi masih imbang 1-1. Perancis memimpin terlebih dulu lewat penalti Antoine Griezmann, lalu dibalas Mile Jedinak juga melalui titik putih. Gol Pogba memastikan kemenangan pasukan Ayam Jantan.
Ini adalah gol kedua Pogba di ajang Piala Dunia setelah edisi 2014 lalu. Kala itu di Brasl, gelandang Manchester United (MU) ini menyumbangkan satu gol untuk melengkapi kemenangan Perancis atas Nigeria dengan skor 2-0.
Namun, saat itu tekanan belum sebesar sekarang. Pogba masih nyaman bermain lepas di Juventus. Baru setelah digaet kembali oleh MU pada Agustus 2016 dengan mahar 105 juta euro, ia selalu disorot lantaran menyandang sebagai pesepakbola termahal sejagat, dan masih menjadi gelandang paling tidak murah.
Pogba turut rombongan Perancis ke Rusia dengan mengemban beban di pundaknya. Perannya di MU memang penting, namun belum sekrusial Lionel Messi di Barcelona atau Cristiano Ronaldo di Real Madrid.
Capaian Pogba di tim nasional sendiri belum terlalu memukau kendati tidak bisa juga dibilang buruk. Dari 55 caps di Less Blues, pemain berusia 25 tahun ini mengoleksi 10 gol, itu belum termasuk penampilannya di tim nasional junior.
Sebenarnya masih panjang jalan Pogba untuk terus mengukir prestasi, baik di level klub maupun bersama Perancis. Hanya saja, beban sebagai salah satu pesepakbola termahal sejagat membuat ekspetasi publik teramat tinggi.
Barangkali rakyat Perancis boleh berharap, Paul Pogba bisa menjadi sosok gelandang dengan pengaruh kuat di tim nasional, seperti yang pernah tersemat pada diri Michel Platini, Didier Deschamps, Patrick Vieira, atau Zinedine Zidane.
Editor: Iswara N Raditya
