tirto.id - Pertandingan Perancis vs Australia pada Sabtu (16/6/2018) pukul 17.00 WIB akan menjadi tempat untuk memantau Paul Pogba. Gelandang Manchester United itu mendapatkan kritikan pedas jelang laga pembuka Grup C yang akan digelar di Kazan Arena. Dapatkah Pogba menemukan aura kebintangan seperti seniornya, Zinedine Zidane?
Perancis sebenarnya mencatatkan hasil bagus dalam dua pertandingan internasional terakhir. Les Blues mencatatkan kemenangan 3-1 atas Italia dan imbang 1-1 kontra Amerika Serikat. Namun, Paul Pogba menjadi sorotan tajam. Ia diolok-olok penggemar sendiri kala jumpa Gli Azzurri, lantas tampil di bawah performa dalam laga berikutnya.
Sejak dibeli Manchester United dari Juventus pada musim panas 2016, performa Paul Pogba cenderung dianggap kurang memuaskan. Apalagi, ia didatangkan ke Old Trafford dengan biaya resmi 110 juta Euro. Ditambah, kontroversi gaya rambut Pogba di luar lapangan tampak lebih berwarna daripada permainannya.
Namun, Bacary Sagna, mantan pemain internasional Perancis menilai, tekanan yang didapatkan Paul Pogba kurang adil. Mantan pemain Juventus itu dituntut untuk tampil bagai 'superman'.
"Paul adalah karakter spesial dan dia sangat penting bagi tim. Dia menjalani musim yang 'biasa saja' bersama Manchester United karena dia mendapat banyak kritikan. Ketika Anda seharga 100 juta paun, Anda diharapkan mencetak banyak gol, untuk berbuat lebih banyak lagi," ungkap Sagna dikutip Sky Sports.
Menurut Sagna, dengan posisi Pogba sebagai gelandang bertahan, semestinya ia dinilai dari kemampuan melindungi tim dan kecermatan dalam bertahan. Padahal, musim lalu dari posisinya Pogba dapat mencetak enam gol dan 10 assist dari 27 penampilan di Liga Inggris musim ini.
Jika hanya melihat posisi di lapangan, Paul Pogba yang gelandang bertahan tidak dapat dibandingkan dengan Zinedine Zidane, playmaker yang mengantar Perancis juara Piala Dunia 1998. Namun, keduanya dapat dilihat 'sejajar' jika melihat pengaruh kebintangan mereka untuk Les Bleus.
"Dia (Pogba) putus asa untuk mengumumkan dirinya di panggung dunia. Dia adalah seseorang yang ingin dikenal sebagai pemain hebat dalam sejarah Timnas Prancis. Platini, Zidane - dia ingin dikenang sebagai pria seperti mereka. Dia seseorang yang ingin berada dalam inti yang muncul dari sebuah tim," ungkap Rio Ferdinand, mantan bek Manchester United.
Laga Perancis vs Australia sendiri, yang akan digelar pada Sabtu (16/6) pukul 17.00 WIB, juga dapat dilihat sebagai tes pertama generasi emas Les Bleus, yang datang ke Piala Dunia kali ini sebagai salah satu unggulan.
Editor: Fitra Firdaus
