tirto.id - Posisi teratas Norwegia dalam Laporan Kebahagiaan Dunia 2018 telah bergeser. Finlandia, negara tetangga sesama Nordik, kini mengambil alih predikat negara paling bahagia di bumi menurut laporan PBB.
Cuaca dingin dan kurangnya sinar matahari bisa menimbulkan perasaan muram dan depresi, tapi tidak bagi orang Finlandia. Terlepas dari kondisi itu, prestasi Finlandia sebagai negara paling bahagia ini justru karena harapan hidup dan dukungan sosial yang tinggi, serta rendahnya tingkat korupsi.
“Nah, politik dan ekonomi kita, saya kira dasar-dasarnya cukup bagus di Finlandia," kata Sofia Holm, warga Helsinki berusia 24 tahun seperti dilansir ABC News. "Jadi, ya, kita punya keadaan sempurna untuk memiliki kehidupan bahagia di Finlandia."
PBB mencatat, Finlandia telah menduduki predikat negara paling stabil, aman dan dengan pemerintahan terbaik di dunia. Ini juga termasuk yang paling tidak korup dan paling progresif secara sosial. Kepolisiannya paling terpercaya dan memiliki keuangan yang sehat.
"PDB per kapita di Finlandia lebih rendah dari negara-negara tetangga Nordik dan jauh lebih rendah daripada AS. Orang-orang Finlandia pandai mengubah kekayaan menjadi kesejahteraan,” jelas Meik Wiking dari Happiness Research Institute di Denmark, seperti dikutip The Guardian.
"Di negara-negara Nordik pada umumnya, kita membayar sebagian dari pajak tertinggi di dunia. Namun ada banyak dukungan publik untuk itu karena orang menganggapnya sebagai investasi dalam kualitas hidup untuk semua orang. Pendidikan kesehatan dan universitas gratis tetap bertahan selama menyangkut kebahagiaan,” kata Wiking menambahkan.
Untuk pertama kalinya PBB juga memeriksa tingkat kebahagiaan imigran di masing-masing negara. Ditemukan bahwa Finlandia juga mencetak angka tertinggi terkait kebahagiaan imigran.
"Finlandia telah melompat dari tempat kelima ke puncak peringkat tahun ini," demikian diungkapkan dalam Laporan Kebahagiaan Dunia tersebut.
Kelompok imigran terbesar Finlandia berasal dari negara-negara Eropa lainnya, namun ada juga komunitas dari Afghanistan, China, Irak dan Somalia.
John Helliwell, seorang editor dari World Happiness Report dan profesor emeritus ekonomi di University of British Columbia, mencatat bahwa semua negara di urutan 10 terbaik mendapat nilai tertinggi dalam kebahagiaan keseluruhan dan mengenai kebahagiaan imigran. Dia mengatakan kebahagiaan masyarakat nampaknya menular.
"Temuan paling mengejutkan dari laporan tersebut adalah konsistensi yang luar biasa antara kebahagiaan imigran dan warga lokal," kata Helliwell. "Mereka yang pindah ke negara-negara yang lebih bahagia memperoleh keuntungan, sementara mereka yang pindah ke negara-negara yang kurang bahagia akan kalah."
Laporan kebahagiaan dari PBB ini juga mencatat penurunan AS yang ekstrem. Sebab, raksasa ekonomi dunia ini masih bergulat dengan krisis obesitas, penyalahgunaan zat, dan depresi.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa AS telah turun ke posisi 18, terjun lima tempat sejak 2016. Sementara itu, empat tempat teratas diambil oleh negara-negara Nordik, dengan Finlandia diikuti oleh Norwegia, Denmark dan Islandia.
Burundi di Afrika timur, yang diliputi oleh pembunuhan etnis, perang saudara, dan usaha kudeta, adalah tempat yang paling tidak bahagia di dunia. Secara mengejutkan, ada lima negara lain yakni Rwanda, Yaman, Tanzania, Sudan Selatan dan Republik Afrika Tengah yang tingkat kebahagiaannya di bawah Suriah.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari
