tirto.id - Film Trigger Warning kini menjadi perbincangan berbagai kalangan hingga memicu aksi boikot di dunia maya. Apa penyebabnya dan bagaimana kisah yang melibatkan Jessica Alba serta sutradara asal Indonesia, Mouly Surya?
Trigger Warning sudah tayang di Netflix sejak 21 Juni 2024. Film ini berdurasi 1 jam 46 menit. Sejumlah bintang Hollywood yang ikut bermain ialah Jessica Alba, Mark Webber, dan Anthony Michael Hall.
Hampir sepekan setelah tayang, Trigger Warning justru memicu kontroversi. Bahkan, terdapat ajakan untuk melakukan boikot. Apa yang menyebabkan penolakan publik dan bagaimana alur cerita Trigger Warning?
Alasan Trigger Warning Diboikot
Ajakan boikot Trigger Warning semakin menggema melalui media sosial terutama platform X atau Twitter, sejak film tayang perdana pada 21 Juni 2024.
Akun @MiddleEastEye menuliskan pada Rabu, 26 Juni 2024,"Netflix merilis sebuah film pasukan komando Amerika yang menyamar sebagai pekerja bantuan untuk melakukan sebuah operasi. Pemilihan waktu yang sempurna,".
Mereka melanjutkan,"Pengguna (media sosial) mengatakan "Trigger Warning" mengulangi stereotip anti-Arab, berfungsi untuk membenarkan kekerasan AS di Timur Tengah,".
Menurut akun @kucinggendut__, film ini menayangkan adegan tentara Amerika Serikat yang sedang menyamar di dalam truk. Tugasnya menghabisi teroris yang memakai kain keffiyeh.
Keffiyeh selama ini dianggap sebagai simbol perlawan dan sebuah harapan. Kain menutupi kepala dan kerap dipakai warga Arab. Adegan yang ditampilkan dalam film Trigger Warning tersebut kemudian dinilai sebagai sentimen terhadap dunia Arab.
"BOIKOT TRIGGER WARNING. Temen2, di weekend kemarin ada film yang baru rilis di N app yang cukup bikin perbincangan karena jadi ajang comebacknya Jessica Alba. Heboh juga di sinefil lokal karena directornya Mouly, yg adalah orang Indonesia. Filmnya sekarang kena backlash karena +," tulis akun @kucinggendut__, Selasa, 25 Juni 2024.
Ajakan yang sama disampaikan akun @girlcalledreem. Adegan dalam Trigger Warning dianggap bisa memicu aksi penembakan dan pembunuhan terhadap orang Arab.
"Boikot film rasis yang menormalkan orang Amerika yang bersembunyi di truk bantuan untuk menembak dan membunuh orang Arab. Apakah ini terdengar akrab bagi siapa pun?," tulisnya.
"Film baru berjalan 1 menit 43 detik dan ada orang Arab yang mengenakan kuffiyeh, dengan teks terjemahan seperti "(kata teroris dalam bahasa Arab)". Langsung boikot," lanjut @girlcalledreem pada Minggu, 23 Juni 2024.
Beberapa warganet lainnya turut menyuarakan hal yang sama, yakni boikot film Trigger Warning. Adegan yang melibatkan tampilan pria memakai kain keffiyeh itu dikatakan seperti melegalkan penembakan dan pembunuhan terhadap orang Arab.
Film Trigger Warning: Besutan Sutradara Indonesia
Film Trigger Warning disutradarai Mouly Surya asal Indonesia hasil kerja sama dengan Netflix Amerika Serikat. Tak ayal, film ini turut menyertakan aktris Hollywood, Jessica Alba selaku pemeran utama.
Action thriller yang ditampilkan tidak terlepas dari tangan dingin produser Basil Iwanyk dan Erica Lee. Alur cerita ditulis Josh Olson dan John Brancato.
Syuting film Trigger Warning sudah dimulai sejak 1 September 2021. Namun, sempat terhenti seiring menyebarkan varian Delta selama masa pandemi COVID-19.
"Industri film berubah, semua orang sibuk, semua orang membuat web-series, konten merebak dan penonton pun berubah tidak seperti saat sebelum pandemi. Sebetulnya, industri film di Indonesia saat 2019 sebelum COVID itu sedang bagus-bagusnya," ujar Mouly Surya, seperti dilaporkan Antaranews, 1 November 2023.
Sinopsis film Trigger Warning menceritakan Parker (Jessica Alba), seorang anggota komando pasukan khusus yang sedang menjalankan operasi di luar negeri.
Ia lalu kembali ke kampung halaman setelah menerima kabar ayahnya meninggal dunia. Kehidupan selanjutnya adalah melanjutkan usaha bar keluarga hingga bertemu sederet kawan lawan.
Di antaranya Jesse (Mark Webber) sekaligus mantan kekasih dan Elvis (Jake Weary), saudara Jesse. Termasuk senator Swann (Anthony Michael Hall).
Selama itu, Parker alias Jessica Alba mencoba menyelidiki penyebab kematian ayahnya. Akibatnya, ia harus berurusan dengan geng lokal. Berbekal kemampuan selaku anggota komando pasukan khusus, ia mulai mencari teka-teki penyebab kematian ayahnya.
