tirto.id - Badan SAR Nasional (Basarnas) akan menggelar operasi evakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 hingga 7 hari ke depan.
"Sesuai SOP [Standar Operasional Prosedur] ya 7 hari. Kalau dilihat ini [dibutuhkan] ya akan diperpanjang lagi 7 hari," kata Deputi Operasi Basarnas Mayor Jenderal Nugroho Budi Wiryanto di kantornya, Senin (29/10/2018).
Operasi evakuasi akan digelar sepekan untuk menemukan semua korban peristiwa itu. Hingga kini, Basarnas dan tim pencari dikabarkan belum menemukan satu pun korban dari peristiwa Lion Air JT-610.
Lion Air JT-610 jatuh setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 06.20 WIB. Kabar jatuhnya Lion Air JT-610 diawali dengan informasi hilangnya kontak kapal udara itu dengan Menara Air Traffic Control (ATC) sekitar pukul 06.33 WIB.
Kemudian, pukul 06.50 WIB kabar hilangnya pesawat diterima Basarnas. Setelah mendapat konfirmasi, tim SAR langsung pergi ke lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat.
Tim SAR bsru menemukan sejumlah serpihan badan pesawat dan pelampung serta handphone di perairan Tanjung Karawang. Menurut Nugroho, ada sekitar 50 personil Tim SAR yang diterjunkan untuk mengevakuasi korban dari dalam laut.
"Korban nanti dibawa ke posko kami di JITC II Tanjung Priok. Nanti dari situ akan dibawa ke RS Polri di Kramat Jati," tutur Nugroho.
Jika ditotal, ada sekitar 350 orang yang diterjunkan untuk mengevakuasi korban jatuhnya Lion Air JT-610. Sejumlah nelayan juga disebut hendak membantu pencarian korban.
"Cuaca sekarang cukup bagus. Hanya mendung sedikit jadi masih bisa. Arusnya mungkin yang akan kencang," ujar Nugroho.
Tercatat ada 189 orang dalam Lion Air JT-610. Jumlah itu mencakup 178 penumpang dewasa, 1 anak, 2 bayi, dan 8 pilot serta awak kabin.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yulaika Ramadhani
