tirto.id - Bek Persib asal Belanda, Nick Kuipers, memilih tetap tinggal di Bandung ketimbang pulang ke negaranya pada masa pandemi Corona COVID-19 seperti sekarang ini. Kuipers merasa lebih aman berada di kota kembang.
“Saya masih di Bandung karena saya merasa aman di sini. Di Belanda berat, semuanya tutup dan setiap orang bekerja dari rumah. Saya harap situasi ini segera membaik,” kata Kuipers seperti dikutip laman resmi klub, Selasa (14/4).
“Saya juga bermain sosial media untuk menunjukkan ke orang-orang apa yang saya lakukan seharian,” imbuh mantan pemain ADO Den Haag ini.
Dalam waktu dekat, Persib akan mempersiapkan materi terbaru untuk program pelatihan para pemain. Sebelumnya, Robert Rene Alberts selaku pelatih telah memberikan video latihan untuk diikuti para pemain.
Sedangkan memasuki pekan keempat dan lima, tim pelatih bakal membuat program video baru. Menurut Roberts, seluruh pemain mesti memasuki volume yang lebih kuat.
Mantan pelatih PSM Makassar ini akan terus menunggu perkembangan terkait rencana kelanjutan Liga 1 2020 yang saat ini dihentikan sementara.
Roberts mengatakan pandemi COVID-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, harus disikapi dengan bijak. Ia juga memberikan petuah agar seluruh elemen saling bersatu dan bekerja sama agar pandemi segera berakhir.
“Banyak orang mengalami kesulitan karena virus corona ini. Pendapatan mereka menurun karena semuanya harus dilakukan dari rumah, lalu muncul ketidakpuasan dan mulai saling menyakiti,” katanya.
“Saya harap semua orang bisa bekerja sama-sama, bersatu demi kemanusiaan, jangan pedulikan warna kulit atau agama apa yang kamu anut. Yang terpenting sekarang, semua berdiri sebagai saudara,” tambah pria asal Belanda ini.
PT Persib Bandung Bermartabat tengah menggelar penggalangan dana yang berkolaborasi dengan bobotoh—sebutan pendukung Persib—bertajuk Sauyunan.
Persib menyiapkan jersey khusus dan masker yang bisa didapatkan melalui persibstore.id. Keuntungan dari penjualan akan didonasikan kepada petugas medis dan masyarakat terdampak COVID-19.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Iswara N Raditya
