tirto.id - Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief mengklaim proses penentuan calon wakil presiden yang mendampingi Anies Baswedan dalam Koalisi Perubahan sudah mencapai 80 persen. Namun, penentuan finalnya bakal diumumkan pada Oktober 2023 mendatang.
"Ya 80 persenlah, ya, sedikit lagi lah. Kalau 100 persen itu pada Oktober nanti," kata Andi kepada awak media, Rabu (15/3/2023).
Andi menyatakan perihal cawapres yang mendampingi Anies Baswedan diserahkan di tangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Namun, sebagai kader Demokrat, Andi menginginkan Anies memilih Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, selaku Ketua DPP partai berlambang mercy itu sebagai cawapres.
"Sudah sepakat pokoknya Demokrat terima apa kata capres. Cuma saya sebagai kader, memilih AHY. Saya punya argumentasi yang kuat untuk itu," ucap Andi.
Andi memastikan ihwal deklarasi capres-cawapres Koalisi Perubahan, hanya menunggu waktu. Sebab, Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum NasDem Surya Paloh, serta jajaran Majelis Syuro PKS telah menyepakati koalisi. Ia mengakui saat ini hanya PKS yang belum menandatangani piagam koalisi.
"Misalnya, sudah menandatangani, enggak bisa dicabut lagi itu. Kredibilitas mereka akan jatuh pasti. Jadi, karena itu perlu kehatian-hatian," tutur Andi.
Majelis Tinggi Partai Demokrat telah melakukan rapat untuk mengukuhkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024. Rapat ini dipimpin langsung oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Rabu, 1 Maret 2023 malam.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut pertemuan itu berlangsung sekitar lima jam.
"Kami meyakini bahwa Pemilu 2024 nanti semangat perubahan dan perbaikan ini juga makin besar. Ini bukan hanya dugaan atau asumsi belaka, tetapi juga aspirasi dan suara lantang masyarakat kita di berbagai penjuru Tanah Air," ucap AHY saat menerima kunjungan Anies di Markas Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis 2 Maret 2023.
Senada, Anies pun menyambut baik dukungan yang diberikan senior Partai Demokrat kepada dirinya.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Maya Saputri
