tirto.id -
"Kami sudah memutuskan mendukung Dedi jadi gubernur atau wakil gubernur," kata Ketua Bappilu Golkar Wilayah Indonesia I, Nusron Wahid saat dihubungi, Jumat (22/12/2017).
Keputusan dukungan ini, kata Nusron, sesuai dengan hasil rapat pleno DPP Golkar terkait Pilkada siang tadi di Kantor DPP Golkar, Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat.
Dalam rapat tersebut, kata Nusron, juga diputuskan tiga simulasi langkah koalisi yang akan diambil oleh Golkar di Pilgub Jabar 2018.
Simulasi pertama, kata Nusron, berkoalisi dengan Demokrat dan memasangkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi. "Posisi cagub dan cawagub nanti," kata Nusron.
Simulasi kedua, kata Nusron, berkoalisi kembali dengan PPP, PKB, dan Nasdem untuk mendukung Ridwan Kamil sebagai Cagub. "Syaratnya Dedi harus jadi wagubnya," kata Nusron.
Terakhir, simulasi yang akan dilakukan adalah berkoalisi dengan PDIP. Dalam simulasi ini, kata Nusron, belum ada figur yang terpikirkan akan disandingkan dengan Dedi Mulyadi karena PDIP belum menentukan bakal cagub.
"Tiap hari kita semua (parpol-parpol) saling komunikasi," kata Nusron.
Meski begitu, guna menentukan simulasi mana yang akan dipilih Golkar tidak akan melakukan survei internal. Alasan Nusron, sudah tidak ada waktu untuk melakukan survei.
"Nanti dengan yang pas dengan tawaran kami," kata Nusron.
Dedi Mulyadi sejak lama memang menginginkan menjadi Cagub dari Golkar. Namun, langkahnya sempat terganjal ketika Golkar memberikan rekomendasi kepada Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien.
Angin segar bagi keinginan Dedi baru datang ketika Golkar mencabut dukungan kepada Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien 17 Desember lalu. Golkar pun akhirnya mengoreksi rekomendasi untuk Daniel Muttaqien dan mengalihkannya pada Dedi Mulyadi.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Agung DH
