tirto.id - Profil DCFX banyak dicari oleh warganet usai salah satu video viral di TikTok yang memperlihatkan Frisca Angelya Wijaya, karyawan perusahaan tersebut memberikan komentar bernada bullying terhadap generasi Z. Lantas, DCFX itu perusahaan apa?
Video viral di TikTok itu memperlihatkan Frisca Angelya Wijaya merekam dirinya sembari ngobrol bersama teman-teman kantornya. Dia mulanya menceritakan pengalamannya setelah melakukan wawancara kerja anak generasi Z.
Angelya Wijaya mengatakan calon karyawan itu menanyakan soal ketersedian mes di kantornya apabila diterima kerja. Hal tersebut lalu ditanggapi oleh Angelya dengan nada mengolok.
“Butuh mes, kamu butuh kerja atau butuh tempat tinggal? Cari mes,” ujarnya sambil tertawa.
Dia juga mengatakan, anak generasi Z pemilih soal kerjaan, mereka tidak ingin bekerja di lini depan perusahaan, padahal kata dia mereka belum punya pengalaman. Lalu, Angelya Wijaya menyidir dengan mempertanyakan asal kampus lulusan calon karyawan.
“Enggak mau sales, enggak mau telemarketing, maunya back office, udah gitu enggak punya pengalaman apa-apa, nah kelarrrr. Situ lulusan jurusan apa sebelumnya? Kuliah di mana?,” katanya.
Kemudian, Angelya sembari mengobrol dengan teman di sampingnya yang tidak terlihat di layar video mengatakan, anak generasi Z seharusnya jangan terlalu memilih pekerjaan. Dia mengatakan, semua pekerjaan itu pasti capek, kalau tidak ingin capek tapi butuh uang, dia menyarankan supaya menjadi “simpanan” saja.
“Jangan milih-milih pekerjaan, enggak mau capek tapi pingin duit, jadi ani-ani aja ya, lo jangan kerja,” katanya sambil tertawa.
Video itu sontak mendapat perhatian dari para warganet, tidak sedikit yang geram dengan komentar yang dilontarkan oleh Angelya Wijaya. Mereka menganggap apa yang dikatakan oleh supervisor DCFX itu sudah tergolong sebagai bully.
Salah satu pengguna TikTok Eloardo Aruan menanggapi, apa yang ditanyakan calon karyawan yang diceritakan Angelya tersebut adalah hak mereka. Dia juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan Angelya itu termasuk ke dalam perundungan verbal.
“Bullying verbal is real, mungkin yg ngelamar ke sana kemarin itu bukan datang dari kampus sebagus mereka (gak tau sih kampus mbak nya bagus atau enggak), trus mungkin tampilan nya gak sebagus mereka, sampai mungkin mereka pikir tinggi banget anak sekecil ini walau kenyataannya dia hanya bertanya,” tulis pengguna akun @eloardoaruanse.
Eloardo Aruan juga menambahkan, perbuatan Angelya Wijaya itu dapat dikenakan Pasal 315 KUHP yang mengatur mengenai penghinaan ringan yang dilakukan seseorang.
DCFX Itu Perusahaan Apa?
DCFX didirikan pada tahun 2021 adalah perusahaan yang bergerak di bidang trading. Perusahaan ini berbasis di Kuala Lumpur, namun juga memiliki cabang di Jakarta, Indonesia dan Manchester, Inggris. Sementara, divisi rekayasa perangkat lunak DCFX berada di Shenzhen, China.
DCFX Indonesia beralamat lengkap di Noble House, Level 38, Unit 38.01, Mega Kuningan No. 2, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E 4.2, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, DKI Jakarta – 12950.
Dikutip dari akun resmi LinkedIn DCFX, perusahaan ini memiliki 201 – 500 karyawan. DCFX menawarkan sejumlah produk meliputi derivatif OTC seperti Kontrak untuk Perbedaan (CFD) dalam Komoditas, Indeks, CFD Saham, dan Mata Uang Kripto, serta eFX dengan leverage.
DCFX Indonesia sudah memiliki izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Perusahaan ini juga merupakan anggota dari Jakarta Futures Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Seperti halnya perusahaan trading, mereka menyediakan aplikasi trading yang bisa digunakan para klien. Aplikasi tersebut dapat diunduh oleh pengguna android di Play Store atau pengguna iOS di Apple Store.
Aplikasi DCFX memungkinkan pengguna untuk memantau pasar secara real-time, melakukan analisis teknikal dan fundamental, serta mengeksekusi order perdagangan dengan cepat.
Selain itu, aplikasi DCFX juga menyediakan berita terkini dan data ekonomi yang relevan untuk para trader.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra
