Dahlan Iskan Doakan Erick Thohir Agar Tak Kena Jerat Birokrasi

Dahlan Iskan menilai Erick merupakan sosok yang tepat untuk memimpin BUMN.

Terbit 24 Oct 2019 14:27 WIB,

Waktu baca ±2 menit

Terdakwa kasus dugaan korupsi pelepasan aset PT PWU Jatim, Dahlan Iskan saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (17/1). Dalam sidang lanjutan tersebut jaksa penuntut umum menghadirkan lima saksi yang merupakan mantan staf dari perusahaan PT Panca Wira Usaha milik BUMD Pemerintah Provinsi Jawa Timur. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc/17.

tirto.id -

Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan memberi apresiasi jajaran kabinet baru Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apalagi Jokowi menempatkan Erick Thohir di posisi yang tepat dan sangat dibutuhkan oleh Kementerian BUMN.

Dahlan bilang, Erick merupakan sosok yang tepat untuk menteri BUMN. Erick masih muda dan berjasa bagi Jokowi setelah menjadi ketua tim pemenangan Jokowi Ma'ruf amin dalam masa kampanye.

"Semula saya ragu Erick mau menjadi menteri. Ia orang yang tidak kurang apa pun. Dari grup perusahaan yang begitu besar, Adaro. Bahkan ia mengorbankan persahabatannya dengan Sandi Uno untuk menjadi ketua tim pemenangan Jokowi," tulis Dahlan dalam situs web pribadinya, DI's Way, Kamis (24/10/2019).

Ia juga berharap Erick selamat dari jerat birokrasi selama memimpin Kementerian BUMN. Sebab, mengurus perusahaan negara memang berbeda dengan perusahaan swasta murni.

Mantan Dirut PLN itu juga yakin Erick bisa lepas dari jerat kasus pidana atau aksi "balas dendam" saat mengisi posisi Menteri BUMN.

"Erick orang yang pandai membuat orang tidak tersakiti. Ia sangat pandai merangkul orang. Kalau sampai ia jadi korban birokrasi sungguh sayang kita kehilangan pebisnis hebat. Yang niatnya mengabdi tapi terbalas tuba," tandasnya.

Erick adalah salah satu menteri termuda (49 tahun, kelahiran 1970). Tahun ini ET berhasil menyelenggarakan Asian Games. Keberhasilannya berlanjut di dunia politik dengan mengantarkan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden-wakil presiden terpilih saat menjabat Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN).