tirto.id - Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) dijual murah untuk masyarakat hanya Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
Untuk mendapat harga eceran tertinggi (HET) dengan nominal tersebut, konsumen perlu melakukan scan QR di tempat pengecer menggunakan aplikasi PeduliLndungi.
Namun, bila belum mengunduh dan memasangnya, konsumen bisa menunjukkan KTP untuk dicatat Nomor Induk Kependudukan (NIK) miliknya.
MGCR merupakan kebijakan terbaru dari pemerintah untuk medistribusikan minyak goreng curah secara terkendali melalui aplikasi PeduliLindungi.
Kebijakan ini menjadi solusi mengatasi sengkarut pendistribusian minyak goreng yang beberapa waktu lalu mengalami kelangkaan dan kenaikan harga tajam.
Kebijakan diubah haluannya menjadi kebijakan berbasis pemenuhan kewajiban pasar domestik (DMO) dan kewajiban harga domestik (DPO) sehingga stok terjamin dengan harga terkendali.
Perubahan sistem penjualan dengan memanfaatkan PeduliLundungi dilakukan pemerintah untuk memberikan kepastian pada ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng untuk semua lapisan masyarakat.
PeduliLindungi untuk menjadi alat kontrol dan pemantau dalam memitigasi penyelewengan minyak goreng. Dalam kebijakan subsidi minyak goreng beberapa waktu lalu, harga komoditas ini melonjak tajam dan terjadi karut marut dalam pendistribusiannya.
Menurut Rachmat Kaimuddin selaku Ptt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Bidang Maritim dan Investasi (Marves), mengatakan, PeduliLindung menjadi aplikasi yang telah matang dan sudah banyak dipakai masyarakat dua tahun terakhir.
Data NIK juga sudah diverifikasi. Artinya, NIK yang telah masuk di PeduliLindungi sudah dipastikan ada individunya.
"Waktu itu kita lihat, saat ini kita sudah ada teknologi yang sudah matang, yaitu PeduliLindungi, yang sudah dipakai oleh 90 juta masyarakat Indonesia dan setiap penggunanya pasti sudah dicek, NIK-nya sudah diverifikasi," ujar Rachmat seperti dikutip Antara.
Kendati demikian, pemerintah tidak menggunakan aplikasi PeduiliLindungi sebagai sarana tunggal untuk membeli MGCR.
Masyarakat yang belum memilikinya masih diperbolehkan untuk membeli memakai KTP. Pada booklet Panduan bagi Pembeli, kuota pembelian selama masa transisi yaitu 10 kilogram per NIK, dengan HET Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
Cara beli Minyak Goreng Curah dan lokasi pengecer di Bekasi
Pembelian MGCR dapat dilakukan masyarakat dengan aplikasi PeduliLindungi dan NIK di KTP. Pada pembelian lewat PeduliLindungi, konsumen tinggal scan kode QR di tempat penjual memakai aplikasi. Jika statusnya hijau, maka bisa membeli MGCR.
Lalu, bila membeli menggunakan NIK pada KTP, konsumen menyerahkan KTP miliknya pada pengecer.
Pengecer akan mencatat NIK tersebut lalu konsumen boleh membeli MGCR. Semua data NIK akan dilaporkan oleh pengcer dalam laporan penjualannya.
Data pengecer beserta lokasinya telah dihimpur pemerintah melalui situs www.minyak-goreng.id. Data yang ditampilkan meliputi Nama Toko, Alamat, dan Penanggung Jawab. Semua pengecer akan ditampilkan sekaligus untuk sebuah wilayah.
Di Kota Bekasi ada 148 pengecer yang tersebar di seluruh penjuru kota. Cara mengecek pengecer ini dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Buka situs www.minyak-goreng.id
2. Pada kolom Provinsi, pilih Jawa Barat
3. Pada kolom Kabupaten/Kota, pilih Kota Bekasi
4. Klik tombol Cari Pasar
5. Daftar pengecer atau distributor segera tampil secara otomatis
Informasi lengkap tentang berbagai panduan terkait MGCR dapat diakses melalui situs https://linktr.ee/minyakita.
Pemerintah memberikan informasi terkait kebijakan MGCR lewat media sosial Minyakita.id di tautan ini.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo
